Angkatan Udara Malaysia mengurangi pengggunaan jet tempur MIG-29N karena peningkatan biaya operasional seiring semakin tuanya pesawat tersebut.
Kepala Staf Angkatan Udara Malaysia Tan Sri Roslan Saad sebagaimana dikutip Bernama mengatakan selain, kemampuan pesawat tempur juga semakin terbatas karena pesawat telah bekerja selama 21 tahun sejak mereka pertama kali digunakan pada tahun 1995.
“Kami telah mengurangi penggunaan pesawat tersebut sejak tiga tahun yang lalu dan sejauh ini tidak ada kerangka waktu kapan pesawat akan benar-benar dihapus,” katanya Selasa 30 Mei 2016.
Ditanya apakah Angkatan Udara Malaysia akan membeli pesawat baru, dia mengatakan angkatan udara sekarang mengidentifikasi beberapa jenis pesawat tempur di antaranya Gripen, Rafale dan Typhoon. “Kita sekarang dalam tahap akhir dari mempelajari mana dari perusahaan yang mampu memenuhi persyaratan kami.”
“Fokus kami adalah pada pesawat tempur multi-peran yang mampu melakukan berbagai peran, antara lain, peran tempur udara ke udara dan serangan udara ke permukaan,” katanya.