Operasi militer di Suriah benar-benar dijadikan pengalaman penting bagi Rusia. Bahkan
Kementerian Pertahanan Rusia memperkenalkan metode pelatihan tempur baru berdasarkan pengalaman yang diperoleh di Suriah.
Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengatakan banyak hal yang didapat dari misi mereka dalam memerangi ISIS di Timur Tengah, khususnya di Suriah.
“Konflik militer modern yang sangat cepat. Keputusan untuk membuat dan menyiapkan berbagai kelompok pasukan yang dilakukan dalam tenggat waktu yang ketat. Mengingat kondisi ini dan pengalaman yang diperoleh di Suriah angkatan bersenjata memperkenalkan bentuk-bentuk baru dari metode pelatihan tempur,” kata Shoigu sebagaimana dikutip Kantor Berita TASS, Jumat 20 Mei 2016 lalu.
Shoigu juga menyatakan hingga musim dingin lalu tingkat pelatihan tempur telah naik 65 kali dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. “Selama tiga tahun terakhir potensi tempur Angkatan Bersenjata telah naik 32%. Kontrak pertahanan negara telah hampir dua kali lipat. Sejak 2013 pasukan telah menerima lebih dari 15.000 buah perangkat keras militer baru atau upgrade,” katanya.
