Rusia menyebut NATO mencoba untuk menggunakan pendekatan konfrontatif di Laut Hitam dan Moskow akan menyiapkan langkah-langkah untuk menetralisir ancaman tersebut.
“NATO saat ini mencoba untuk memindahkan skema konfrontatif ke Laut Hitam. Baru-baru ini, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Laut Hitam tidak boleh menjadi ‘danau Rusia’. Tapi NATO juga harus menyadari bahwa Laut Hitam tidak akan pernah menjadi ‘danau NATO’ dan kami akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk menetralisir ancaman yang mungkin dan mencoba untuk menekan Rusia dari selatan, “kata utusan Rusia untuk NATO Alexander Grushko sebagaimana dilaporkan Rossiyskaya Gazeta Senin 30 Mei 2016.
NATO telah meningkatkan kehadiran militernya di Eropa Timur dan Laut Hitam sejak pecahnya konflik di tenggara Ukraina pada April 2014. Rusia telah berulang kali menyatakan keprihatinan atas pembangunan militer NATO di sepanjang perbatasan barat, dan memperingatkan bahwa ekspansi aliansi merongrong keamanan regional dan global.
Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal NATO Alexander Vershbow mengatakan NATO harus mempertimbangkan “lebih gigih” kehadiran militer di wilayah Laut Hitam, dengan fokus pada kemampuan maritim.
Dia menambahkan bahwa aliansi telah menerapkan sejumlah langkah-langkah di wilayah tersebut, seperti mengintensifkan patroli NATO maritim di Laut Hitam, penerbangan pengawasan AWACS dan kehadiran Korps Marinir AS di Laut hitam serta rotasi di Rumania.