Site icon

Bos Airbus Akui Ada Masalah Besar di A400M

Kepala Airbus Tom Enders akhirnya mengakui bahwa ada masalah besar yang dihadapi pembangunan pesawat transportasi militer A400M yakni terkait masalah mesin.

“Kami meremehkan masalah mesin,” Enders mengatakan kepada surat kabar Minggu Bild am Sonntag Minggu 30 Mei 2016 dan dikutip Defense News.

Pada awal program, Airbus telah “membiarkan dirinya dibujuk oleh beberapa pemimpin Eropa yang terkenal untuk menggunakan mesin yang dibuat oleh sebuah konsorsium berpengalaman,” kata Enders.

Selain itu, telah membiarkan dirinya terikat untuk menggunakan jenis baru dari mesin turbo-prop. “Ini adalah dua masalah besar yang sekarang kita harus membayar.”

Di samping “kualitas dari pemasok  masalah yang dibuat sendiri juga memainkan peran,” kata Enders.

Meskipun keterlambatan pengiriman dan keterbatasan dalam kesiapan operasional, Enders mengatakan pemerintah tidak harus mulai mencari alternatif. “Untuk menghentikan A400M akan menjadi kesalahan terbesar, karena pesawat ini memiliki potensi besar,” kata Enders.

Enders tetap yakin suatu hari nanti pesawat ini diyakini akan “membentuk tulang punggung armada transporter Eropa dan akan suskes di pasar ekspor,” katanya.

A400M dibangun untuk menggantikan pesawat Transall Jerman. Pesawat transportasi militer baru dibangun pada tahun 2003 oleh pemerintah Jerman, Belgia, Perancis, Inggris, Luksemburg, Spanyol dan Turki.

Awalnya direncanakan untuk diluncurkan pada 2011, pengiriman sempat tertunda cukup lama karena serangkaian masalah teknis dan permintaan yang berbeda dari pemerintah. Dan masalah baru ditemukan di baling-baling mesin awal tahun ini.

Exit mobile version