Kelompok Syiah Lebanon yang dikenal dengan Hizbullah sedang mempersiapkan konflik di masa depan dengan Israel. Menurut harian Libanon As-Safir, Hizbullah telah menempatkan arsenal roket di sepanjang perbatasan utara dengan Israel dan melacak gerakan tentara Israel.
Surat kabar itu melaporkan bahwa kelompok itu membangun beberapa terowongan “canggih” di perbatasan dengan Israel mengikuti strategi Hamas Palestina, yang telah dilaporkan membangun beberapa terowongan antara Jalur Gaza dan Israel.
Hizbullah, yang didirikan pada tahun 1980, adalah organisasi paramiliter dan politik yang berasal populasi Syiah Lebanon. Kelompok ini awalnya bertujuan untuk mengakhiri pendudukan Israel di Libanon Selatan. Pada tanggal 25 Mei 2000, Israel menarik diri dari Lebanon yang diliha Hizbullah sebagai kemenangannya.
Pada tahun 2006, konflik militer 34 hari terjadi antara pasukan paramiliter Hizbullah dan Angkatan Pertahanan Israel. konflik berakhir dengan gencatan senjata yang ditengahi PBB dan Israel membuka blokade angkatan laut dari Lebanon.