Turki bersuara keras pada Amerika Serikat dengan menyebut sekutunya itu telah “bermuka dua” karena menolak untuk memasukkan milisi YPG Kurdi Suriah sebagai teroris.
Lontaran tajam itu disampaikan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu setelah muncul foto Pasukan Khusus Amerika yang mengenakan emblem YPG di bahu mereka.
Seorang juru bicara untuk kampanye militer pimpinan AS terhadap ISIS mengatakan penggunaan patch itu tidak sah dan tidak pantas, dan personel itu telah diminta untuk melepasnya.
“Tindakan korektif telah diambil dan kami telah komunikasikan kepada mitra militer kita dan sekutu militer kami di wilayah ini,” kata Kolonel Steve Warren kepada wartawan.
Anggota NATO Turki menganggap YPG sebagai perpanjangan dari Partai Pekerja Kurdistan yang dilarang Turki dan melakukan pemberontakan selama tiga dekade untuk membentuk wilayah otonomi di tenggara Turki. Washington menganggap PKK teroris tapi mendukung milisi Kurdi Suriah dalam memerangi ISIS.
YPG adalah unsur yang paling kuat dari aliansi milisi Suriah yang didukung AS yang terlibat dalam serangan di Raqqa yang secara de fac to sebagai Ibukota ISIS.
“Jika mereka mengatakan ‘Kami tidak melihat YPG dan kelompok-kelompok teroris sebagai yang sama,’ jawaban saya adalah, itu merupakan standar ganda dan bermuka dua,” kata Cavusoglu pada pertemuan puncak PBB di Turki Antalya Resort Jumat 27 Mei 2016 sebagaimana dikutip Reuters.
“Tidak dapat diterima ketika tentara AS untuk menggunakan lambang YPG, kelompok teroris,” katanya.
Pada hari Jumat, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Mark Toner menolak untuk membahas foto tersebut dan mengatakan ia tidak ingin berbicara tentang di mana mereka berada di Suriah. “Kami memahami kekhawatiran Turki, dan biarkan aku membuat yang jelas,” kata Toner. “Dan kami terus membicarakan hal ini serta kekhawatiran lain mengenai ISIS. ”