Rusia dikabarkan telah sukses melakukan uji terbang rudal anti-satelit yang mampu menghancurkan objek di orbit bumi. Rudal Nudol diluncurkan pada Rabu dari fasilitas uji peluncuran Plesetsk yang terletak 500 mil utara dari Moscow.
Pejabat Pentagon yang akrab dengan situasi ini mengatakan rudal tersebut bisa dipantau oleh satelit intelijen AS dan uji memang sukses.
Peluncuran ini menandai tonggak utama bagi upaya Moskow untuk mengembangkan senjata yang mampu menghancurkan satelit navigasi, komunikasi, dan intelijen Amerika.
Tidak ada rincian lebih lanjut apakah dalam uji ini Rudal Nudol ditembakkan terhadap objek tertentu di luar angkasa atau tanpa memukul target.
Ini adalah tes sukses kedua Nudol setelah tes sebelumnya dilakukan pada 18 November 2015 lalu.Sementara juru bicara Pentagon Letnan Kolonel Michelle Baldanza saat dikonfirmasi Washington Free Beacon Sabtu 28 Mei 2016 menolak berkomentar.
Di bawah Presiden Rusia Vladimir Putin, Moskow terus melakukan modernisasi di seluruh persenjataan strategis dan mengembangkan senjata baru seperti rudal anti-satelit.
Komandan Joint Functional Component Command for Space Letnan Jenderal David J. Buck mengatakan di sidang senat Maret lalu bahwa Rusia sedang mengembangkan senjata ruang angkasa yang dikenal sebagian, yang dikenal sebagai “counter-space capabilities.”
“Rusia memandang ketergantungan AS pada ruang angkasa sebagai kerentanan yang terus dieksploitasi, dan mereka mengambil tindakan untuk memperkuat kemampuan kontra-ruang angkasa mereka,” kata Buck.
Jenderal John Hyten, Komandan Air Force Space Command, juga mengatakan Rusia dan China sedang membangun senjata ruang angkasa. “Kemampuan mereka menjadi perhatian kita,” kata Hyten mengatakan dalam laporan pers.
Program Nudol Rusia diselimuti kerahasiaan, tetapi muncul terkait dengan sistem pertahanan rudal Moskow. Laporan pers yang dikelola negara di masa lalu telah menyebut proyek Nudol sebagai “a new Russian long-range missile defense and space defense intercept complex.”
Sebuah laporan Badan Intelijen Pertahanan kepada Kongres pada Februari 2015 memperingatkan bahwa, “doktrin militer Rusia menekankan pertahanan ruang angkasa sebagai komponen penting dari pertahanan nasional. Pemimpin Rusia secara terbuka menegaskan bahwa angkatan bersenjata Rusia memiliki senjata anti-satelit dan melakukan penelitian anti-satelit. ”
China juga sedang mengembangkan rudal anti-satelit dan pada tahun 2007 melakukan uji rudal yang menghancurkan satelit cuaca mengakibatkan puluhan ribu keping puing-puing bertebaran membahayakan satelit lain.