Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) Pentagon telah meminta proposal desain untuk pembangunan pesawat ruang angkasa robot peluncur satelit yang akan menandakan pengembangan kendaraan kedirgantaraan futuristik.
The Experimental spaceplane (XS-1) bertujuan untuk membangun pesawat ruang angkasa yang dapat digunakan kembali hingga sepuluh kali terbang dalam sepuluh hari dengan biaya kurang dari US$5 juta per penerbangan. XS-1 akan digunakan sebagai cara murah untuk cepat menempatkan satelit di orbit tanpa pemeriksaan keamanan mahal yang diperlukan antara penerbangan.
Tiga kelompok terlibat dalam upaya desain DARPA untuk XS-1. Pengumuman ini minggu ini menetapkan batas waktu 22 Juli bagi mereka untuk menyelesaikan proposal desain. Pada awal 2017, DARPA mengharapkan akan memilih desain dan bergerak maju dengan pembangunan sebuah prototipe XS-1 untuk pengujian penerbangan.
Tiga tim termasuk kelompok Northrup Grumman-Virgin Galactic, aliansi Boeing-Blue Origin, dan Masten Space Systems-XCOR Aerospace.
Program XS-1 memiliki empat tujuan khusus yakni:
- Bisa digunakan hingga sepuluh kali penerbangan selama 10 hari
- Cukup cepat untuk membawa muatan ke orbit rendah bumi
- Harus mampu meluncurkan muatan hingga 3.000-lbs (1,360kg
- Harga setiap pesawat harus biaya kurang dari US$ 5 juta
“Dalam era anggaran yang terus turun dan perkembangan kemampuan lawan, akses ke ruang angkasa yang cepat dan murah sangat diperlukan,” kata pejabat DARPA dalam sebuah pernyataan.
“Sistem peluncuran satelit sekarang, memerlukan penjadwalan beberapa tahun sebelumnya. Selain itu, peluncuran juga membutuhkan biaya ratusan juta dollar yang sebagian besar untuk infrastruktur dan kru besar.”
Program, yang dimulai pada tahun 2013, awalnya ditargetkan untuk mulai penerbangan uji pada 2018. Namun perkiraan terbaru menempatkan penerbangan pertama sekitar tahun 2019 atau 2020.
XS-1 tidak akan menjadi satu-satunya program pesawat ruang angkasa yang dapat digunakan kembali militer. Pentagon sudah memiliki kendaraan seperti yang dikenal sebagai pesawat ruang angkasa X-37B, yang menggunakan roket untuk pergi ke luar angkasa dan mengorbit Bumi selama berbulan-bulan sebelum kemudian kembali ke bumi. Namun, dua X-37B yang dibangun Boeing dalam armada AS baru diluncurkan untuk empat misi selama enam tahun yang menunjukkan adanya sejumlah masalah dan tingginya biaya pada pesawat itu.