Komite Pertahanan dan Komite Anggaran Parlemen Bulgaria telah menyetujui proyek senilai lebih dari satu miliar Euro untuk mengakuisi jet tempur baru dan dua kapal patroli. Selain itu Kabinet juga menyetujui daftar belanja militer lain seperti kendaraan lapis baja, pada akhir Maret.
Akuisisi jet tempur baru, untuk memenuhi standar NATO di mana Bulgaria telah menjadi anggota sejak tahun 2004 telah menjadi agenda lama dari pemerintah. Angkatan Udara Bulgaria saat ini memiliki kontrak dengan Polandia untuk menjaga MiG-29 tua mereka tetap layak terbang dan menunda akuisi pesawat baru untuk mencapai standar NATO.
Akuisi jet tempur diharapkan akan dilakukan dengan negosiasi antar negara, tidak melalui tender. Pada bulan Juli 2015, Menteri Pertahanan Nikolai Nenchev mengatakan bahwa Kabinet telah memberinya mandat untuk menegosiasikan akuisisi jet tempur baru tersebut.
Departemen Pertahanan telah memeriksa tiga pilihan untuk akuisisi jenis baru fighter: Mereka adalah Saab Gripen Swedia, Eurofighter Typhoon dan F-16 bekas dari Portugal. Namun pejabat Kementerian Pertahanan meyakini Eurofighter akan terlalu mahal untuk Bulgaria.

Pilihan akan turun ke Gripen atau menggunakan F-16 dari Portugal yang relatif lebih murah. Swedia dan Gripen telah menyatatakan kesediaannya guna bernegosiasi paket yang sesuai dengan saku Bulgaria, dengan rencana pembayaran yang ditangguhkan, dan mengarahkan sistem akuisisi Gripen juga telah berhasil di tempat lain di Eropa Tengah dan Timur seperti Republik Ceko.
Para pendukung akuisisi jet tempur out-of-the-box juga menggarisbawahi bahwa mendapatkan jet tempur bekas berarti bahwa pesawat akan memiliki harapan hidup lebih pendek dan ini justru akan membebani wajib pajak Bulgaria dalam beberapa tahun ke depan.

Informasi resmi adalah bahwa Angkatan Udara Bulgaria akan mendukung mendapatkan jet tempur baru, namun keputusan ini akan sangat terpengaruh pada suasana politik.
Kepala Staf Angkatan Udara Bulgaria Jenderal Roumen Radev sebagaimana dikutip sofiaglobe.com Jumat 27 Mei 2016 mengatakan bahwa keterlambatan dalam proyek untuk memperoleh jet tempur baru bisa berakibat fatal.
Idenya adalah mereka akan mendapatkan delapan jet tempur pertama dan delapan yang lain akan menyusul. Paruh pertama akuisisi jet tempur akan menjadi lebih mahal karena juga akan mencakup berbagai item seperti pelatihan dan simulator.

Menteri Keuangan Vladislav Goranov mengatakan bahwa total biaya dari dua proyek – jet tempur dan kapal patroli mencapai sekitar 1,16 miliar Euro. Kontrak akan diangsur selama beberapa tahun.