Falcon Belum Menyerah di India
USAF

Falcon Belum Menyerah di India

Lockheed Martin belum menyerah untuk bisa membangun jet tempur F-16 di India. Perusahaan pertahanan terbesar di dunia ini kini menyatakan melirik Tata Group untuk membangun Falcon guna mengganti pesawat tua Angkatan Udara India.

“Tentu kita akan tertarik ke Tata,” George Standridge, Wakil Presiden Lockheed Martin untuk Strategi dan Pengembangan Usaha Aeronautics dalam sebuah wawancara di New Delhi Rabu 25 Mei 2016 sebagaimana dikutip Bloomberg. “Kami tahu mereka dengan baik dan kami telah bekerja dengan mereka dengan baik. ”

Lockheed Martin, Boeing Co dan Saab AB semua bermanuver untuk mendapatkan kontrak pembangunan jet tempur di India. Siapa nama yang akan digandeng kemungkinan baru akan diumumkan tahun depan. India masih membutuhkan ratusan pesawat tempur setelah Perdana Menteri Narendra Modi memotong pesanan jet Rafale karena perbedaan harga.

Sekitar sepertiga dari 650 jet tempur India saat ini berusia lebih dari 40 tahun, menempatkan kekuatan uadra mereka dalam risiko tinggi berhadapan dengan China. Menggantinya dengan pesawat buatan lokal akan meningkatkan keamanan dan membantu mencapai tujuan Modi untuk mengubah India dari importir senjata terbesar dunia menjadi pusat global untuk manufaktur pertahanan.

Lockheed dan Tata Advanced Systems Ltd telah memiliki usaha patungan sejak 2012 untuk membangun bagian ekor dan komponen sayap  pesawat kargo C-130. Tata System Advance tidak mengomentari kemungkinan bergabung dengan Lockheed Martin untuk membangun F-16.