Site icon

Drone China Terdeteksi di Laut China Selatan

Citra satelit terbaru yang diperoleh Fox News menunjukkan bahwa China, untuk pertama kalinya, telah mengerahkan pesawat tak berawak dengan teknologi stealth ke sebuah pulau yang diperebutkan di Laut China Selatan. Hal ini menunjukkan tanda lain dari meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut.

Citra satelit terbaru dari ImageSat International (ISI) menunjukkan pesawat tanpa awak pengintai jarak jauh Harbin BZK-005 ada di Woody Island di Laut China Selatan. Drone bisa tetap di udara selama 40 jam.

Drone China tidak muncul di citra satelit yang diambil bulan lalu. Untuk sementara waktu, BZK-005 tidak memiliki kemampuan untuk menembakkan rudal, seperti drone lainnya di gudang senjata China.

Harbin BZK-005

Citra satelit lainnya menunjukkan beberapa sistem rudal permukaan ke permukaan HQ-9 yang baru-baru ini ditempatkan di Woody Island dipindahkan dari satu titik di bagian utara pulau ke lokasi lain yang kemungkinan agar senjata itu lebih sulit untuk dijadikan target.

Pada bulan Februari, Fox News pertama kali melaporkan penyebaran rudal tersebut ke Woody Island ketika Presiden Obama menjadi tuan rumah pertemuan pemimpin dari 10 negara Asia Tenggara di Palm Springs, California. HQ-9 China mirip dalam desain dengan sistem rudal pertahanan S-300 Rusia dengan memiliki jangkauan 125 mil.

Ditanya tentang penyebaran drone China ke pulau, seorang pejabat senior Pentagon mengatakan dia tidak bisa mengomentari masalah-masalah intelijen.

Sementara Sekretaris Pers Pentagon Peter Cook juga tidak menjawab tegas masalah itu, tetapi mengakui Pentagon memiliki “kekhawatiran” tentang perilaku China di wilayah tersebut.

“Anda pernah mendengar kita bicara panjang lebar [tentang] keprihatinan kami tentang militerisasi di Laut China Selatan, tidak hanya dengan China,” kata Cook. “Ada kekhawatiran tentang apa yang terjadi.”

China pertama kali membangun landasan pacu di Woody Island pada 1990-an. Terletak di rantai pulau Paracel di Laut China Selatan, selain China Woody Island juga diklaim oleh Taiwan dan Vietnam.

 

 

Exit mobile version