Rusia tak berencana melanjutkan kontrak pengiriman astronout AS ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) setelah 2018. Demikian disampaikan Wakil Kepala Roscosmos Sergey Saveliev pada media, seperti diberitakan TASS.
“Kami bekerja sama dengan mitra-mitra kami di bawah kontrak yang berlaku, namun kami tak berencana untuk melanjutkan kontrak tersebut,” tutur Saveliev.
Sebelumnya, pada Selasa 24 Mei 2016 Saveliev menyebutkan belum ada kontrak yang ditandatangani untuk periode pasca-2018.
Saat ini, satu-satunya metode pengiriman astronout ke Stasiun Luar Angkasa Internasional ialah menggunakan pesawat antariksa Rusia Soyuz. Amerika mulai menggunakannya sejak 2012, setelah pesawat ruang angkasa terakhir mereka dinonaktifkan. AS saat ini tengah mengembangkan pesawat antariksa berawak generasi terbaru Dragon dari SpaceX dan CST-100 Starliner dari Boeing.