Prancis baru-baru ini menerima 260 rudal Hellfire dari Amerika yang telah dipesan tahun lalu dan sekarang telah memesan lagi 200 rudal. Sebanyak 110 rudal pertama yang diterima merupakan versi latihan non-mematikan sementara selanjutnya mereka akan menerima model tempur.
Prancis telah membeli rudal Hellfire II untuk helikopter tempur baru mereka, Tiger sejak 2008. Sebanyak delapan rudal dapat dibawa oleh Tiger Prancis atau negara operator lain. Tetapi Spanyol lebih memilih rudal sejenis dari Israel yang disebut Spike ER sementara Jerman memilih yang lebih kecil yakni rudal HOT3.
Tiger dengan kemampuan membawa Hellfire pertama kali memasuki pertempuran (di Afghanistan) pada 2009. Yang diikuti oleh Libya (2011), dan Mali (2014). Pada awal November 2015 Prancis membeli rudal Hellfire II untuk helikopter tempur Tiger yang beroperasi di Mali utara. Dengan demikian hampir bisa dipastikan Hellfire akan semakin banyak dipecat di wilayah ini.
Helikopter tempur Tiger dibuat oleh perusahaan Eropa Eurocopter dan telah menghabiskan lebih dari 7.500 jam terbang di zona tempur sejauh ini dan lebih dari seratus helikopter telah disampaikan. Para pengguna utama adalah Jerman, Prancis (yang telah memerintahkan 80), Spanyol (24), dan Australia (22). Sebanyak 206 helikopter Tiger telah dipesan. Sejauh Tiger telah menghabiskan lebih dari 55.000 jam di udara, sebagian besar untuk pelatihan. Setelah serangan teroris baru-baru ini di Paris, Tiger dikabarkan juga akan segera muncul di Suriah dan Irak.
Tiger lebih mahal dibandingkan AH-64. Beberapa model bahkan harganya di atas US$ 100 juta, termasuk biaya R & D. Tiger yang memiliki bobot enam ton itu memasuki layanan pada 2003, memiliki dua awak dan kecepatan maksimal 280 kilometer per jam. Helikopter cruise pada 230 kilometer per jam dan biasanya tetap di udara sekitar tiga jam per sortie.
Tiger dipersenjatai dengan meriam otomatis 30mm, roket 70mm (19 roket per pod), dan berbagai jenis rudal udara ke darat. Helikopter ini juga dapat membawa empat rudal anti-pesawat Mistral.

Hellfire telah paling sering digunakan Amerika sejak tahun 1990-an. Sejak tahun 2001 lebih dari 20 negara telah memcat lebih dari 10.000 Hellfire dalam pertempuran. Hellfire memasuki layanan pertama pada 1982. Saat ini model yang paling populer adalah AGM-114R yang diperkenalkan pada tahun 2010. Versi Hellfire ini efektif terhadap target lapis baja dan non-lapis baja. Sementara yang ditembakkan dari UAV biasanya merupakan model R.
Hellfire II berbobot 48,2 kg (106 pon), membawa 9 kg hulu ledak, dan memiliki jangkauan 8.000 meter. Hellfire telah populer karena mudah digunakan, handal dan sangat efektif serta murah.
Selain drone, Hellfire paling sering digunakan oleh helikopter tempur AH-64 dan di Irak juga digunakan pada pesawat turboprop komersial yang digunakan untuk pengintaian atau transportasi.
Sebuah AH-64 dapat membawa sampai 16 Hellfire. Pengalaman di Irak dan Afghanistan menunjukkan tidak sulit untuk mempersenjatai helikopter atau pesawat angkut ringan dengan Hellfire.
Drone Predator, Reaper, dan Sky Warrior juga merupakan pengguna paling terkenal dari dari Hellfire. Rudal ini populer untuk digunakan di daerah perkotaan karena hulu ledak kecil hanya sekitar satu kilogram (2 0,2 pon) bahan peledak hingga mengurangi korban sipil. Selain itu rudal itu cukup akurat karena bimbingan laser. RUPS-114R juga telah diuji ditembakkan dari darat dengan perangkat tripod sederhana.