Angkatan Laut Amerika sedang membangun dan menguji armada DDG 51 upgrade kapal perusak kelas Arleigh Burke dengan serangkaian teknologi generasi berikutnya. Salah satu kemampuan yang ditingkatkan adalah dalam hal mendeteksi dan menghancurkan rudal jelajah anti kapal pada jarak di luar cakrawala atau di luar jangkauan visual. Kemampuan ini sebagai bentuk dari perubahan fokus Angkatan Laut AS karena kebangkintan Rusia dan China
Sistem kontrol tembakan baru, yang disebut Naval Integrated Fire Control – Counter Air, atau NIFC-CA, baru-baru ini ditempatkan di kapal yang menjadi bagian dari kelompok tempur kapal induk Theodore Roosevelt di Teluk Arab.
Pejabat Angkatan Laut mengatakan Scout Warrior teknologi ini memungkinkan radar berbasis kapal untuk terhubung dengan sensor platform udara untuk mendeteksi rudal jelajah anti kapal musuh yang berada di luar cakrawala dan jika diperlukan menembakkan rudal SM-6 untuk mencegat dan menghancurkan ancaman yang masuk.
“NIFC-CA menyajikan kemampuan untuk memperluas jangkauan rudal dan memperluas jangkauan sensor dengan jaring sensor yang berbeda dari platform yang berbeda baik berbasis laut dan berbasis udara secara bersama-sama ke dalam satu sistem pengendalian tembakan,” Kapten Mark Vandroff, Manager Program DDG 51 kepada Scout Warrior dan dikutip Asian Times Jumat 20 Mei 2016.
NIFC-CA merupakan bagian dari upgrade tingkat tinggi dari teknologi pertahanan udara dan rudal yang terintegrasi secara keseluruhan dan sekarang sedang dipasang dan diuji di kapal DDG 51 yang disebut Aegis Baseline 9.
Sistem NIFC-CA berhasil mencegat rudal dari luar cakrawala selama pengujian tahun lalu dengan menggunakan kapal perusak USS John Paul Jones. Teknologi NIFC-CA dapat digunakan untuk operasi defensif dan ofensif.
Dengan kemampuan ini maka kapal mampu melawan Anti-Access / Area-Denial, ketika lawan potensial menggunakan senjata jarak jauh mereka untuk mengancam militer AS dan mencegah kapal-kapal AS yang beroperasi di daerah-daerah tertentu seperti di dekat dengan garis pantai.
“Dengan NIFC-CA memungkinkan kapal permukaan untuk beroperasi lebih dekat ke garis pantai musuh tanpa terhalang oleh ancaman rudal jarak jauh.”
Aplikasi defensif dari NIFC-CA akan melibatkan mendeteksi dan merobohkan sebuah rudal yang mendekat sedangkan penggunaan ofensif termasuk upaya untuk mendeteksi dan menyerang sasaran bernilai tinggi dari jarak lebih jauh dari teknologi sebelumnya.
Selama tahun-tahun setelah runtuhnya Uni Soviet, Angkatan Laut AS mengalihkan fokusnya pada near-peer rival seperti kontra-terorisme, anti-pembajakan dan Visit, Board Search and Seizure atau VBSS.
Baru-baru ini, Angkatan Laut sekali lagi mengubah fokusnya pada toward near-peer dan mempersenjatai armada kapal perusak, kapal penjelajah dan Littoral Combat Ship dengan senjata upgrade atau baru yang dirancang untuk meningkatkan daya ofensif. Perubahan fokus ini tidak lepas dari kenyataan kebangkitan militer Rusia dan China yang menempatkan sistem rudal pertahanan di garis pantai mereka untuk melindungi serangan lawan atau yang dikenal sebagai sistem anti access/area denial.