Setelah sebelumnya muncul kabar India tidak mampu membeli sistem rudal pertahanan udara S-400 dari Rusia karena tidak punya anggaran, Kementerian Pertahanan India kini disebut menyetujui kesepakatan untuk membeli sistem misil antipesawat tersebut.
“Penandatanganan kontrak ini mungkin dilakukan pada akhir 2016, dan kami bicara tentang pembelian lima resimen S-400 dan enam ribu misil senilai enam miliar dolar AS,” tutur seorang narasumber yang dekat dengan Kementerian Pertahanan India sebagaimanama dikutip TASS.
Menurut pakar militer Izvestia, Dmitry Safonov, Kementerian Pertahanan Rusia awalnya berencana memasok 16 resimen S-400 bagi tentara Rusia, dan kemudian melakukan ekspor. “Pada akhir 2016, pasukan bersenjata Rusia akan mendapatkan lima resimen S-400, dan Moskow akan memenuhi ekspor sistem tersebut,” kata sang pakar.
Safonov menegaskan bahwa Tiongkok adalah pembeli pertama sistem misil antipesawat tersebut. “Rusia dan Tiongkok memiliki hubungan yang hangat dan bersahabat, sehingga perangkat S-400 pertama akan kami kirim bagi mereka pada 2016,” lanjut sang pakar.
Kontrak pasokan enam batalion (satu batalion terdiri dari delapan peluncur S-400, ditambah mesin pendukung -red.) dari sistem misil antipesawat canggih tersebut diperkirakan bernilai tiga miliar dolar AS.
Safonov menyebutkan, satu resimen sistem misil antipesawat S-400 terdiri dari 300 mesin dan dua atau tiga divisi, tergantung pada lokasi penempatan dan keputusan Kementerian Pertahanan. “Mereka tak hanya terdiri dari unit tempur-transportasi, tapi juga termasuk sistem radar, kendaraan komando, dan lainnya,” lanjut pakar tersebut.
S-400 “Triumph” merupakan kompleks misil antipesawat jarak jauh multijaringan. Sistem ini didesain untuk melindungi target darat dengan jarak hingga 400 kilometer dari pesawat, kapal jelajah musuh, serta misil balistik. Kompleks ini diadopsi oleh Rusia pada 2007.