Dan Inilah JAS39 Gripen NG…

Dan Inilah JAS39 Gripen NG…

Pesawat tempur JAS39 Gripen NG yang merupakan varian terbaru dari jet tempur yang diproduksi Saab Gripen Sweddi diluncurkan di hadapan publik kedirgantaraan dunia, di hanggar produksinya di Linkoping, Swedia, Rabu 8 Mei 2016 waktu setempat.

Peluncuran JAS39 Gripen NG ini menandai babak baru penguasaan dan inovasi teknologi sekaligus filosofi pertahanan udara terpadu dari pabrikan pesawat terbang Swedia ini. Dengan upacara dan prosesi yang megah, wujud akhir JAS39 Gripen NG akhirnya bisa dilihat secara langsung oleh publik di tempat di mana dia dirancang dan diproduksi.

Sejak beberapa bulan lalu, kabar peluncuran JAS39 Gripen NG ini telah diutarakan secara resmi oleh manajemen pusat Saab dari kantor pusatnya, di Stockholm. Sampai saat ini, JAS39 Gripen C/D menjadi tulang punggung pertahanan udara nasional Swedia, negara di lingkar Nordik yang berbatasan dengan Rusia namun tidak menjadi anggota NATO itu.

“Ini adalah peristiwa sangat bersejarah, bagaimana Saab mengubah konsep air power menjadi lebih canggih dan semakin bisa diandalkan,” kata Kepala Saab Aeronautics, Ulf Nielsen, dalam pidato pembukaan sebelum JAS39 Gripen NG bernomor seri 39-8 ini diperlihatkan kepada publik.

Prosesi peluncuran perdana (roll out) JAS39 Gripen NG itu dilakukan layaknya pagelaran seni teater megah, yang menggabungkan teknologi layar lebar dan 3D terkini yang kaya akan permainan cahaya sehingga menghadirkan sensasi seolah hadirin turut di samping bersama JAS39 Gripen NG saat dia mengudara di angkasa.

Untuk sementara, hanggar produksi diubah menjadi semacam theater dengan kursi yang disusun sedemikian rupa laiknya susunan kursi di bioskop, dengan tata suara yang seimbang dan melingkar (surround).

JAS39 Gripen NG disebut berbeda jauh dibanding seri sebelumnya, JAS39 Gripen C/D walau tampak dari luar seolah sama, Saab menerapkan konsep menyeimbangkan keperluan pengguna.

Dalam penjabarannya, hal itu bisa dikupas dalam aspek keamanan nasional, pertumbuhan ekonomi, manajemen siklus penggunaan, sistem misi yang unggul, keandalan operasional, dan efesiensi pembiayaan.

“Bahkan negara yang memiliki uang banyak, di antaranya Amerika Serikat, juga mengeluhkan pemangkasan anggaran pertahanan mereka. Ini menandakan bahwa masalah anggaran sangat serius untuk dipertimbangkan,” kata Wakil CEO Saab, Lennart Lindahl, di sela peluncuran JAS39 Gripen NG itu.

Secara fisik, JAS39 Gripen NG sangat mirip dengan JAS39 Gripen C/D, yang menjadi pendahulunya. Akan tetapi, ada perubahan, di antaranya dimensi panjangnya bertambah sekitar 30 centimeter (menjadi 15,2 meter), lebar sayap di titik terluar bertambah 20 centimeter (menjadi 8,6 meter), dan bobot maksimal lepas landas menjadi 16.400 kilogram dari semula 14.000 kilogram pada JAS39 Gripen C/D.

JAS39 Gripen NG juga dikenal sebagai JAS39 Gripen E/F. Akan tetapi, kodifikasi NG alias Next Generation itu lebih ditujukan pada kepentingan pengguna Brazil, sedangkan kodifikasi E (kursi tunggal) dan F (kursi ganda) lebih untuk kepentingan internal Swedia.

Walau bertajuk peluncuran Gripen NG, namun nama Gripen E menjadi pilihan yang ditulis manajemen Saab pada latar belakang panggung di mana JAS39 Gripen NG ini diluncurkan. “Ini karena yang diluncurkan adalah Gripen E yang menjadi milik Angkatan Udara Kerajaan Swedia,” kata Nielsen.