Para pemimpin militer senior Amerika telah membuat pernyataan yang mengerikan di depan Kongres tentang kekuatan negara tersebut. Kekuatan hampir semua matra tergerus akibat pemotongan anggaran pertahanan oleh Kongres.
Berikut enam fakta yang menggambarkan militer Amerika sedang dalam masalah besar dan jika tidak diatasi maka akan mati pelan-pelan.
- Korps Marinir mengambil bagian pesawat dari museum untuk menjaga F-18 mereka tetap terbang. Tetapi dengan tindakan inipun, hanya sekitar 30 persen dari F-18 mereka siap untuk terbang. Tidak hanya itu, bukannya mendapatkan 25 atau 30 jam per bulan di kokpit, pilot Korps Marinir hanya mendapatkan sekitar empat jam terbang per bulan.
- Hanya sepertiga dari brigade Angkatan Darat yang siap tempur. Tentara kini telah jatuh ke tingkat terkecil sejak sebelum Perang Dunia II, sedangkan Jenderal Angkatan Darat mengatakan bahwa Angkatan Darat akan menghadapi “risiko tinggi ” jika masuk ke perang dengan lawan yang kuat.
- Angkatan Udara mengorbankan beberapa F-16 untuk menjaga F-16 lainnya terbang dan menarik bagian dari pesawat yang museum untuk menjaga pembom B-1 mereka tetap terbang. Dan setengah dari skuadron Angkatan Udara tidak siap untuk pertempuran.
- Angkatan Laut terus memperluas penyebaran kapal, tetapi masih belum memiliki cukup untuk memenuhi permintaan. Angkatan Laut AS membutuhkan sekitar 350 kapal dan saat ini hanya memiliki 273.
- Kecelakaan serius dari pesawat dan helikopter Korps Marinir yang terjadi hampir dua kali lipat dibanding rata-rata 10 tahun.
- Pembom B-52 rata-rata berusia 53 tahun. Hampir semua orang Amerika tidak mau naik mobil di usia 53 tahun apalagi pergi perang dengan pesawat setua itu.
Keenam fakta menunjukkan konsekuensi dari pemotongan anggaran pertahanan nasional sebesar 25 persen selama lima tahun terakhir. Pada saat yang sama, ancaman terus tumbuh. Rusia telah menyerang Ukraina dan mengancam daerah lain. China sedang membangun pulau di Laut China Selatan. Iran tetap mengejar senjata nuklir dan Korea Utara sudah memiliki bom nuklir. Amerika juga menghadapi ancaman nyata dari terorisme dan ancaman dari serangan cyber.
Sumber: National Interest/ The Daily Signal