2.Sarmat
Ukraina menghentikan pasokan suku cadang untuk sistem misil Voevoda milik Rusia. Sementara, AS terus mengembangkan sistem pertahanan misilnya ke seluruh dunia. Hal itu membuat Rusia mau tak mau harus mencari alternatif pengganti Voevoda.
Pada sekitar 2018-2020, Rusia akan menerima misil kelas berat terbaru, Sarmat. Saat ini sistem persenjataan tersebut tengah dikembangkan oleh Pusat Roket Negara Makeyev.
Sistem Topol yang saat ini digunakan oleh Rusia dapat meluncurkan rudal seberat 1,2 ton hingga jarak sembilan ribu kilometer. Sementara, Voevoda dapat meluncurkan misil seberat 7,3 ton hingga jarak 16 ribu kilometer.
Jika data yang bocor ke media benar, Sarmat akan berukuran setengah dari ukuran Voevoda. Berat senjata ini mencapai sekitar seratus ton, sementara Voevoda memiliki berat 211 ton. Sarmat diperkirakan mampu meluncurkan misil berbobot empat hingga lima ton. Selain itu, peluncuran jarak jauh membuat misil Sarmat memiliki waktu yang cukup leluasa, baik sebelum maupun sesudah peluncuran.