Site icon

Embargo Dibuka, Libya Ingin Beli Pesawat

Pemerintah Libya Bersatu yang didukung internasional mengatakan ingin membeli pesawat dan helikopter untuk kelompok pemberontak. Pernyataan ini disampaikan Wakil Perdana Menteri Libya Mussa al-Kony setelah Amerika menyatakan akan melonggarkan embargo senjata ke negara yang kacau balau tersebut.

Kony mengatakan keputusan internasional untuk mengangkat embargo yang diberlakukan sejak 2011, adalah “penting untuk penciptaan tentara yang kuat  dan mampu melawan ISIS dan kelompok-kelompok ekstremis lainnya,” kata Kony kepada AFP dan dikutip News24 Selasa 17 Mei 2016.

Pada hari Senin, Amerika Serikat, Italia dan sejumlah negara setuju untuk mempersenjatai Government of National Accord untuk menghadapi ancaman ISIS.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan kelompok 25-anggota sepakat untuk membebaskan GNA dari embargo senjata PBB yang diberlakukan sejak pemberontakan terhadap rezim Muammar Gaddafi lima tahun yang lalu.

“Lembaga Negara telah runtuh karena tentara berantakan. Prioritas kami saat ini adalah untuk menyatukan lembaga ini dan menghidupkan kembali, tapi tanpa senjata kita tidak bisa melakukan ini,” kata Kony.

“Apa yang kami inginkan adalah untuk memperoleh segala macam persenjataan  tapi prioritas kami adalah pesawat,” katanya. “Kami ingin pilot, helikopter dan pesawat.”

Pada hari Senin di Wina, kepala GNA Fayez al-Sarraj meminta peralatan dan pelatihan dan para menteri internasional sekarang siap untuk mendukung.

Kekuatan dunia, menurut Kerry  akan mendukung pembebasan GNA dari embargo senjata PBB untuk memperoleh senjata-senjata yang diperlukan untuk melawan pemberontak dan ISIS.

Perselisihan politik dan kekosongan keamanan di Libya telah membuat lebih ISIS memiliki ruang untuk membangun dirinya dan ini merupakan ancaman langsung ke negara tetangga dan ke Eropa. Eropa ISIS bisa menggunakan pelabuhan dan bandara Sirte sebagai batu loncatan untuk menyerang masuk Eropa.

Baca juga:

Di Libya, Anda Bisa Beli Senjata Anti-Pesawat Lewat Facebook

Exit mobile version