Soviet telah dibom Helsinki beberapa kali melalui perang, dan pada awal Perang Musim Dingin Soviet mengebom Helsinki tanpa mendeklarasikan perang. Sejak itu pertahanan udara Helsinki telah dikembangkan sebagai upaya agar lebih baik mengatasi pemboman Soviet.
Pada konferensi 1943 Teheran Stalin telah mendapatkan persetujuan sekutu untuk menyerang Helsinki dengan pemboman besar-besaran. Perencanaan untuk menghancurkan Helsinki dimulai Desember 1943.
Ibukota Finlandia, Helsinki dibom beberapa kali selama Perang Dunia II. Antara 1939-1944 Finlandia menjadi sasaran sejumlah kampanye pemboman oleh Uni Soviet. Tiga serangan terbesar terjadi pada bulan Februari tahun 1944, yang telah disebut The Great Raids Against Helsinki.
Pemboman ke Finlandia pada umumnya dilakukan oleh kelompok pemboman dan pengintaian jarak jauh dari Angkatan Udara Soviet. Kelompok ini langsung di bawah kepada Komando Tinggi Soviet. Selama pemboman Februari 1944 ADD diperkuat dengan unit lain.
Armada bomber Soviet sangat beragam. Mayoritas adalah pesawat bermesin ganda Ilyushin-4, Lisunov Li-2, North America B-25 Mitchell dan pembom Douglas A-20. B-25 dan A-20 dipasok ke Uni Soviet sebagai Lend Lease Amerika Serikat.
Lisunov Li-2 adalah versi bomber Soviet dari Douglas DC-3. Ada juga beberapa pembom berat empat mesin berpartisipasi dalam pemboman, misalnya Petlyakov pe-8.
Pada bulan Februari 1944, Uni Soviet meluncurkan tiga serangan bom besar-besaran terhadap Helsinki. Tujuannya adalah untuk mematahkan semangat juang Finlandia dan memaksa Finlandia ke meja perdamaian. Penggerebekan dilakukan pada malam 6-7, 16-17 dan 26-27 Februari. Dengan cara ini Uni Soviet berharap untuk memaksa Finlandia memutuskan hubungan dengan Jerman dan setuju untuk penyelesaian damai.
Pasukan pertahanan udara Finlandia menghitung ada 2.121 pembom dalam tiga serangan Februari 1944 itu yang menjatuhkan lebih dari 16.000 bom. Dari 34.200 tembakan terhadap pembom, 21.200 adalah dengan artileri berat AA, dan 12.900 yang dengan artileri ringan AA. Finlandia menipu Soviet dengan menyalakan api di pulau-pulau di luar kota, dan hanya menggunakan sorot timur kota, sehingga kelompok pembom Soviet untuk percaya bahwa itu adalah kota.
Hanya 530 bom yang jatuh di dalam kota. Mayoritas penduduk Helsinki juga telah meninggalkan kota hingga korban bisa dibilang cukup rendah dibandingkan dengan kota-kota lain yang dibom selama perang.
Pertahanan sipil terorganisasi dengan baik dan efektif di Helsinki. Karena para pemimpin kota telah berpandangan jauh pada tahun 1934 dengan membangun tempat penampungan di semua ruang bawah tanah gedung tinggi. Semua bangunan wajib memiliki pengawas perlindungan sipil yang tidak dalam cadangan atau angkatan bersenjata. Mereka biasanya orang yang tidak layak untuk masuk pasukan tempur. Orang ini bertugas untuk melihat bahwa semua penghuni telah membuat penampungan secara teratur.
Ada beberapa tempat penampungan yang lebih besar dibangun ke dalam batuan padat, tapi itu tidak mungkin untuk semua warga Helsinki ke dalam. Beberapa rumah sakit juga dilengkapi dengan tempat penampungan bawah tanah di mana pasien dapat dipindahkan jika terjadi serangan udara. Sementara rumah sakit anak-anak, pindah luar kota. Salah satu rumah sakit sepenuhnya di bawah tanah, di bawah gedung Palang Merah Finlandia.
Angkatan Udara Finlandia tidak tinggal diam. Mereka juga merespons serangan udara dengan serangkaian pemboman malam ke lapangan udara Soviet. Salah satunya ke Leningrad. Strategi yang digunakan juga cukup berani. Pembom Finlandia yang terdiri dari Junkers Ju meriam 88, Bristol Blenheim, dan Dornier Do 17 mengikuti atau dalam beberapa kasus bergabung dengan formasi pembom Soviet yang kembali dari serangan di atas Teluk Finlandia. Pesawat Finlandia terus mengikti pesawat Soviet kembali ke pangkalan mereka.
Setelah sebagian pembom Soviet mendarat pembom Finlandia mendekati pangkalan dan membom bomber Soviet yang telah mendarat dan masih proses mendarat kemudian melarikan diri meninggalkan kebingungan Soviet.
Pengeboman malam infiltrasi pertama berlangsung pada 9 Maret 1944 dan berlangsung sampai Mei 1944. Korban di pihak Soviet akibat serangan tersebut tidak dapat diestimasi secara pasti.
Sumber: The Vintage News