Jenderal Robert Neller, Komandan Korps Marinir Amerika mengatakan Amerika akan terus mendukung hukum internasional ketika mencoba untuk membangun kepercayaan dengan negara-negara di kawasan Asia-Pasifik setelah China mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan, dengan meningkatnya kekhawatiran mereka militasisasi pulau-pulau untuk mendukung klaim mereka.
“Kami adalah negara hukum, kita pergi keluar dan melakukan apa yang kita lakukan untuk mendukung hukum internasional,” kata Neller sebagaimana dikutip Defense News Senin 16 Mei 2016.
“Apa yang kita tidak bisa lakukan adalah berhenti berbicara, bahkan jika kita tidak setuju. Mungkin ada aktor yang berpotensi akan melakukan beberapa hal yang kita tidak setuju dan kita perlu menjaga komunikasi dengan mereka. Dan memberitahu mereka bahwa tindakan mereka berpotensi mengganggu stabilitas dunia, ” tegas Jenderal bintang empat ini.
Neller mengatakan AS akan melanjutkan operasi di kawasan itu, termasuk kebebasan navigasi di Laut China Selatan yang dianggap AS sebagai perairan internasional.
“Dalam waktu dekat, kita harus mampu memenuhi kewajiban perjanjian kami dan melaksanakan hak berdaulat kami di bawah hukum internasional untuk angkutan laut. Dan kita akan melihat mana yang menciptakan stabilitas dan ketidakstabilan.”
Pada bulan Maret, Menteri Luar Negeri China mengatakan kepada Xinhua News Agency bahwa operasi AS di Laut China Selatan telah mendestabilisasi wilayah tersebut.
“Saya ingin mengingatkan beberapa orang bahwa kebebasan navigasi tidak memberi mereka izin untuk melakukan apapun yang mereka inginkan,” kata Wang Yi. “Jika seseorang ingin berlumpur air di Laut China Selatan dan untuk mengacaukan Asia, China tidak akan setuju, dan saya pikir mayoritas negara-negara di kawasan itu tidak akan membiarkan itu terjadi.”