Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal, Hossein Dehqan, mengatakan tidak ada rencana untuk membeli sistem pertahanan udara S-400 dari Rusia. Hal itu disampaikan Dehqan menjawab pertanyaan yang diajukan wartawan sebagaimana dikutip Sputnik Senin 16 Mei 2016.
Sebelumnya dilaporkan bahwa setelah Rusia melancarkan operasi militer di Suriah, permintaan untuk S-300 dan S-400 dari luar negeri meningkat tajam.
Mengacu pada situasi keamanan yang serius di wilayah tersebut, Dehqan mengatakan bahwa Amerika dan Israel, bersama dengan Arab Saudi berusaha untuk membasmi gerakan perlawanan.
Pekan lalu, Dehqan mengatakan bahwa sistem pertahanan udara S-300 Rusia telah dikirim ke pasukan pertahanan udara negara itu.
Pada bulan April, para pejabat militer Iran mengatakan bahwa Teheran telah membeli batch sistem pertahanan udara S-300. Media lokal melaporkan pada saat itu Iran telah menampilkan sistem pertahanan udara S-300 buatan Rusia selama parade militer tahunan Army Day pada 17 April.
Moskow-Teheran telah menakan kontrak US$900 juta untuk pembelian lima S-300 yang ditandatangani pada tahun 2007. Kontrak terhenti setelah penerapan sanksi Dewan Keamanan PBB terhadap Iran pada pertengahan 2010.
Pada bulan April 2015, Rusia kembali pembicaraan tentang pengiriman S-300 menyusul persetujuan kerangka kesepakatan program nuklir Teheran. Rusia dan Iran diharapkan untuk sepenuhnya melaksanakan kontrak S-300 pada tahun 2016.
Baca juga:
http://www.jejaktapak.com/2016/03/20/begini-efek-jika-china-miliki-s-400/