Airbus ingin menukar komponen badan pesawat di pesawat transport A400M Jerman setelah retakan ditemukan di sebuah pesawat A400M Prancis, kementerian pertahanan Jerman mengatakan kepada anggota parlemen pada hari Jumat.
Dalam dokumen yang dilihat oleh Reuters Benedikt Zimmer, yang mengepalai departemen akuisisi senjata Kementerian Pertahanan, memberitahu komite pertahanan parlemen Jerman tentang rencana tersebut pada Jumat 12 Mei 2016.
Airbus sekarang perlu untuk menyerahkan rencana komprehensif untuk menangani berbagai masalah yang A400M hingga menjadikan tertunda lama termasuk gangguan gearbox yang signifikan pada mesin turboprop yang digunakan.
Airbus menegaskan telah mengidentifikasi di bagian yang terbuat dari paduan aluminium selama pemeriksaan kontrol kualitas pada tahun 2011. Dikatakan masalah ini tidak mempengaruhi keselamatan penerbangan dan disetujui perbaikan akan dilakukan dalam pemeliharaan rutin dan upgrade.
Jerman telah memerintahkan 53 A400 dari Airbus, namun pengiriman telah tertunda setelah perusahaan kedirgantaraan terbesar di Eropa bergulat dengan penundaan produksi.
“Perbaikan akan selesai sebagai bagian dari modifikasi berkelanjutan dari tiga pesawat A400M yang telah dikirim ke Jerman,” kata Zimmer kepada anggota parlemen.
Jerman memiliki retrofits permintaan dari tiga pesawat yang tidak memenuhi persyaratan seperti ketidakmampuan untuk menerjunkan pasukan dan peralatan serta evakuasi medis.
Militer Jerman khawatir bahwa masalah dapat menyebabkan penundaan lebih lanjut, dan sudah mulai mencari cara untuk menutupi kebutuhan transportasi militer, menurut juru bicara kementerian.
Alternatif yang memungkinkan adalah pembelian pesawat transportasi lain seperti C-130J yang Lockheed Martin Corp atau C-17 pesawat kargo Boeing Co seperti yang dilakukan Prancis atau memperpanjang usia armada tua mereka yakni pesawat transportasi Transall.
Saat ini rencana untuk mempensiun pesawat Transall yang dibangun pada tahun 1960 tersebut adalah pada 2021.
Sebuah laporan pertahanan pemerintah yang diperoleh Reuters mengatakan A400M sulit untuk merencanakan pengiriman lebih lanjut mengingat tingginya jumlah risiko.
Laporan ini juga mempertanyakan apakah pesawat akan pernah mencapai kemampuan pertahanan diri yang diperlukan dan dapat mengisi bahan bakar helikopter di udara.
Meskipun begitu banyak masalah, kementerian pertahanan tidak mempertimbangkan mengakhiri program itu. “Pertanyaan membatalkan program ini tidak untuk didiskusikan pada saat ini,” katanya.