Pembangunan perisai rudal balistik Amerika di Eropa benar-benar membuat Vladimir Putin murka. Presiden Rusia ini pun bersumpah akan menyesuaikan anggaran militernya guna menetralisir ancaman yang mengarah ke Rusia.
Amerika Serikat seperti yang diberitakan sebelumnya telah menggelontorkan dana US$ 800 juta untuk menempatkan sistem perisai rudal Aegis di sebuah pangkalan ra Soviet di Rumania. Ground breaking pembangunan secara resmi dimulai pada Kamis 12 Mei 2016. Washington menyebut pertahanan tidak ditujukan untuk Rusia tetapi untuk Iran dan negara-negara nakal lain.
Tapi, berbicara di depan pejabat pertahanan dan industri militer, Putin mengatakan sistem itu bertujuan menumpulkan persenjataan nuklir Rusia. “Ini bukan sistem pertahanan. Ini adalah bagian dari strategis nuklir AS yang dibawa wilayah pinggiran. Dalam hal ini Eropa Timur,” kata Putin sebagaimana dikutip Reuters Jumat 13 Mei 2016.
“Sekarang, elemen ini pertahanan rudal balistik telah dikerahkan, kita dipaksa untuk berpikir bagaimana untuk menetralisir ancaman yang muncul untuk Federasi Rusia,” katanya.
Ditambah dengan penyebaran kapal AS yang membawa rudal Aegis di Mediterania dan elemen perisai rudal di Polandia, situs di Rumania adalah “langkah lain untuk mengganggu keamanan internasional dan memulai perlombaan senjata baru,” katanya.
Rusia tidak akan masuk ke dalam perlombaan ini. Tapi itu akan terus mempersenjatai tentara dan angkatan laut dan menghabiskan dana yang disetujui untuk “menegakkan keseimbangan strategis “, katanya.
Wakil Menteri Pertahanan AS Robert Work mengatakan pada Kamis bahwa perisai rudal ini tidak akan digunakan untuk melawan rudal Rusia di masa depan.
Frank Rose, Wakil Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk kontrol senjata, memperingatkan balistik Iran bisa memukul bagian Eropa, termasuk Rumania.
Putin mengatakan prospek ancaman nuklir dari Iran seharusnya tidak lagi dianggap serius dan sedang digunakan oleh Washington sebagai alasan untuk mengembangkan perisai rudal di Eropa.
Payung defensif penuh, setelah pengembangan lebih lanjut di Polandia, akan membentang dari Greenland hingga Azores. Hal ini bergantung pada radar untuk mendeteksi peluncuran rudal balistik ke ruang angkasa. Sensor kemudian mengukur lintasan roket dan menghancurkannya di ruang angkasa sebelum kembali memasuki atmosfer bumi. Pencegat dapat ditembakkan dari kapal atau situs darat.