Pertahanan Rudal AS di Rumania, Perisai atau Pedang?

Pertahanan Rudal AS di Rumania, Perisai atau Pedang?

Amerika pada Kamis 12 Mei 2016 secara meresmikan situs pertahanan rudal mereka di Deveselu, Rumania. Meski fasilitas menciptakan kemungkinan strategis baru bagi AS, juga menimbulkan risiko meningkatnya ketidakstabilan di Eropa Timur.

Fasilitas baru tersebut menghabiskan US$ 800 juta termasuk sistem pertahanan rudal Aegis darat. Konstruksi selesai pada Mei 2016, dan siap untuk operasi pada tanggal 31 Desember 2016. Situs menggunakan bekas lapangan udara Soviet yang dibangun pada tahun 1952 dan digunakan oleh Angkatan Udara Rumania sampai tahun 2003.

Pangkalan Deveselu adalah salah satu komponen perisai rudal global pertama AS di Eropa. Program ini menjadi bagian dari European Phased Adaptive Approach Eropa Pendekatan Bertahap Adaptive. Selain itu, kapal perang yang dilengkapi dengan sistem Aegis juga akan ditempatkan.

Aegis darat adalah versi darat dari sistem Aegis yang biasanya dibawa oleh kapal perang. Konstruksi seberat 900 ton dan mirip dengan apa yang ada di dek penjelajah kelas Ticonderoga. Konstruksi mencakup komponen radio-elektronik modular. Sistem ini dilengkapi dengan radar AN / SPY-1 dan peluncur vertikal untuk 24 rudal Standard Missile 3 Block IB (SM-3 Block IB).

Sebuah artikel di Lenta.ru, penyebaran pertahanan rudal AS ke Rumania memang tidak akan mempengaruhi kemungkinan lintasan rudal balistik Rusia.  Lintasan rudal Rusia mengarah dari Rusia dan di atas Skandinavia serta Laut Baltik. Kemampuan yang ada dari sistem pertahanan rudal AS tidak akan memungkinkan untuk mencegat peluncuran rudal tersebut.

Fasilitas di Romania ini dikatakan untuk mencegat rudal Iran. AS telah mengubah konfigurasi perisai rudal di Eropa temasuk radar di Turki dan peluncur untuk rudal SM-3 di Rumania serta peluncur SM-3 yang rencananya akan dibangun di Polandia.

Masalahnya, secara teknis sistem Aegis darat memungkinkan untuk meluncurkan rudal SM-3 serta rudal jelajah Tomahawk. Dengan demikian, fasilitas baru di Rumania akan menimbulkan ancaman bagi fasilitas militer dan sipil di selatan barat Rusia, termasuk di Crimea.

Pembangunan fasilitas ini menurut media Rusia Sputnik juga merupakan pelanggaran terhadap Intermediate-Range Nuclear Forces Treaty (INF) 1987 yang melarang pengerahan rudal jelajah darat dengan jarak antara 500-5.500 kilometer.

Selama 20 tahun terakhir, perjanjian telah menciptakan lebih banyak masalah daripada kebaikan. Baik Washington maupun Moskow ingin menarik diri dari kesepakatan. Tetapi bagaimanapun perjanjian INF adalah argumen penting dalam hubungan bilateral. Dan kedua fasilitas Aegis darat yakni di Rumania dan rencananya akan dibangun di Polandia pada tahun 2018 akan lebih mengacaukan situasi di Eropa Timur