Video ini menunjukkan ketika sebuah KC- 135 dari 340th Expeditionary Air Refueling Squadron melakukan pengisian bahan bakar kepada F-15E Strike Eagles di atas Irak pada 17 Maret.
Yang menarik untuk diperhatikan ada yang tidak biasa pada salah satu Strike Eagle (dari FS 391 dari Mountain Home Air Force Base, Idaho) yang mengisi bahan bakar selama misi dalam mendukung Operasi Resolve Inherent dengan membawa loadout yang cukup luar biasa setidaknya jika dibandingkan dengan operasi sebelumnya di Operasi Resolve Inherent. Pesawat membawa setidaknya tiga bom GBU-31 (v) 3 / B 2.000-lb.
F-15E dapat mengangkut sebanyak lima GBU-31 JDAM (Joint Direct Attack Munition). JDAM adalah GPS aided inertially guided bomb. Unit kontrol dan bimbingan atau Guidance and Control Unit (GCU) terdiri dari sebuah HG1700 RLG, GEM-III GPS receiver dan paket komputer yang terinstal di tailkit bom. GCU ini digunakan untuk menghancurkan bunker dengan penetrator hulu ledak 2,000-lb class BLU-109/B.
Pada 30 April 2011, serangan udara yang dilakukan oleh jet NATO terhadap bunker di Tripoli menewaskan putra bungsu Gaddafi, Saif al-Arab Gaddafi, dengan tiga cucu kecilnya. Gambar-gambar dari sebuah hulu ledak BL-109 di reruntuhan rumah Gadhafi kemudian muncul di beberapa media, menunjukkan serangan telah menggunakan GBU-31.
Dalam rekaman di video ini terlihat dua GBU-31 terletak di stasiun CFT (Conformal Fuel Tank) Stasiun yang disebut sebagia dijuluki LCT-1 dan LCT-3 dan satu di stasiun centerline (STA-5). Tidak jelas apakah dua stasiun yang tersisa pada CFT kanan (RCT-1 dan RCT-3) kosong karena bom 2.000-lb sudah dijatuhkan atau memang hanya membawa tiga bom tersebut.
GBU-31 dirakit di Al Udeid Air Base, Qatar, oleh penerbang dari 379th Expeditionary Maintenance Squadron’s Munitions Flight. Pada Desember 2015, sebuah tim dengan hampir 60 personel merangkai hampir 4.000 bom sejak Juli 2015, melebihi sebelumnya yang hanya 1.600!
Sumber: The Aviationist