Site icon

Typhoon Inggris Intersep 3 Pesawat Militer Rusia di Baltik

Jet tempur Typhoon diluncurkan dari pangkalan udara Amari di Estonia setelah pesawat angkut militer Rusia tidak mengirimkan kode identifikasi dan tidak menunjukkan sikap responsif.

Pencegatan ini adalah tindakan pertama dalam misi terbaru Inggris untuk menjaga wilayah udara di kawasan Baltik aman. Menteri Pertahanan Inggris Michael Fallon menggambarkan tindakan itu sebagai “tindakan agresi Rusia”.

“Ini adalah contoh lain betapa pentingnya kontribusi Inggris untuk misi Baltic Air Policing adalah Kami mampu untuk segera menanggapi tindakan agresi Rusia sekaligus demonstrasi dari komitmen kami untuk pertahanan kolektif NATO,” katanya Kamis 12 Mei 2016 sebagaimana dikutip Mirror.

Empat jet RAF dikerahkan untuk bergabung dengan misi Baltic Air Policing yang dilakukan NATO untuk membantu negara anggotanya yang tidak memiliki kemampuan menjaga wilayah udaranya sendiri. Jet tempur dikirim bulan lalu dan akan tetap di sana sampai akhir Agustus.

AN-12 Cub Rusia yang dicegat Typhoon Inggris (Kementerian Pertahanan Inggris)

“Pencegatan berlangsung seperti yang direncanakan, kami meluncurkan pesawat Typhoon kami dengan cepat dan kemudian menggunakan sensor dan sistem misi canggih, dikombinasikan dengan dukungan dari manajer Battlespace kami di lapangan, untuk melakukan pencegatan pada tiga pesawat,” kata pilot yang melakukan misi.

Typhoon Inggris mengawal sebuah AN-26 Curl Rusia di Baltik (Kementerian Pertahanan Inggris)

Komandan Wing Gordon Melville mengatakan: “Kami telah sekali lagi membuktikan kemampuan kami untuk mengamankan langit di sekitar Baltik dan telah menunjukkan hubungan erat antara Royal Air Force, Estonia dan unit NATO yang telah direncanakan dan mengaktifkan respon defensif sehingga berhasil. Kami akan terus siaga 24/7 [24 jam 7 hari] untuk mengamankan langit Baltic.”

Selama misi terakhir jet tempur Typhoon melakukan scramble hingga17 kali dan mencegat lebih dari 40 pesawat Rusia.

Exit mobile version