More

    Seberapa Jauh Jangkauan Rudal China? Mari Kita Lihat

    on

    |

    views

    and

    comments

    China telah bekerja keras untuk meningkatkan kemampuan militer mereka untuk bisa menyaingi kekuatan dan kemampuan AS. Angkatan Laut China diperkirakan akan melebihi US Navy dalam hal jumlah armada pada tahun 2020.  Meski secara kualitas belum tentu bisa sejajar dengan teknologi Amerika, tetapi setidaknya hal ini menujukkan bagaimana kekuatan militer Beijing terus berkembang.

    Namun, salah satu sinyal terbesar yang menunjukkan peningkatan kekuatan China adalah teknologi rudal balistik. Seperti tabel yang dibuat oleh US-China Economic and Security Review Commission menunjukkan, China kini memiliki kemampuan untuk memukul sasaran militer AS di di Guam dengan rudal balistik yang diluncurkan dari darat.

    Grafis ini menunjukkan berbagai rentang rudal balistik di gudang China yang dibagi ke dalam kategori udara, angkatan laut, dan darat. Rentang dihitung dengan perkiraan rentang terjauh rudal dengan lokasi peluncuran di China yang paling dekat dengan target.

    grafis rudal china copy

    Rudal yang diluncurkan dari udara milik China memiliki rentang terpanjang dan mampu memukul Darwin, Australia. Namun, rudal yang diluncurkan oleh pembom dengan radar cross section besar akan relatif mudah untuk terdeteksi dan kemudian dilawan.

    Untuk rudal kapal selam akan lebih sulit diatasi. Kapal selam Chna terbaru dapat bergerak di bawah air selama dua hari untuk mendekati Guam. Jika ingin lebih siluman agar sulit terdeteksi maka kapal membutuhkan waktu empat hari untuk mencapai titik yang sama. Kapal selam ini semua dapat dilengkapi dengan rudal balistik yang bisa sangat menyulitkan fasilitas AS di sekitar Guam.

    Akhirnya, rudal balistik berbasis darat China yang telah maju dengan cepat dalam hal jangkauan. Rudal DF-26 yang diluncurkan tahun 2015 memiliki rentang yang cukup untuk memukul Guam ketika diluncurkan dari daratan China. Rudal itu juga mampu membawa amunisi konvensional atau nuklir.

    Karena kemampuan ini, laporan tersebut menyebut DF-26 sebagai “Guam Killer” dan mencatat bahwa “kombinasi dengan peningkatan modernisasi sistem dukungan udara dan rudal jelajah yang diluncurkan dari laut dan DF-26 akan memungkinkan China untuk membawa keragaman yang lebih besar dan kualitas aset untuk menyerang Guam dalam kontinjensi daripada sebelumnya. ”

    Sebagaimana catatan Washington Post, Guam saat ini menjadi rumah bagi 5.000 personel militer AS, dan merupakan pangkalan penting bagi kapal selam yang beroperasi di Pasifik.

    Sumber: Business Insider

    Baca juga:

    AS Akui Butuh Kemampuan untuk Keluar dari Ancaman Rudal China

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this