Site icon

Dulu Diajak Pembatasan Tidak Mau, Giliran Rusia-China Punya Antisatelit, AS Bingung

ilustrasi

Para Presiden Amerika Serikat selama 20 tahun terakhir menolak ajakan Rusia dan China untuk menegosiasikan sebuah perjanjian yang melarang semua kegiatan antisatelit. Giliran sekarang Rusia dan China bergerak dalam kemampuan ini, Washington justru yang mencak-mencak.

Hal ini diungkapkan mantan Kepala Operasi Angkatan Laut Amerika Theodore Postol kepada Sputnik Kamis 12 April 2016.

Seperti diketahui Awal pekan ini, Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Pengendalian Senjata Frank Rose menyatakan keprihatinan atas dugaan Moskow dan Beijing yang mengembangkan senjata antisatelit. Sebuah pernyataan yang dinilai aneh oleh Postol mengingat sebelumnya mereka menolak ketika diajak untuk melakukan pembatasan dalam bidang ini.

“Ada lebih dari 20 tahun usaha dilakukan oleh Rusia dan China untuk mengajak Amerika Serikat menyetujui perjanjian yang melarang semua jenis kegiatan anti-satelit,” kata Postol, yang juga profesor emeritus ilmu pengetahuan, teknologi dan kebijakan keamanan di Massachusetts Institute of Technology.

“Apakah adalah respon yang tepat atau tidak oleh oleh China dan Rusia. Tetapi yang jelas tidak mengherankan bahwa keduanya sekarang menunjukkan mereka memiliki kemampuan untuk menyerang satelit AS jika mereka memilih untuk melakukannya. Ini benar 20 tahun yang lalu, dan itu lebih benar hari ini. ”

Postol juga mengamati bahwa Amerika Serikat telah gagal untuk mengenali ruang angkasa sebagai lingkungan tempur yang tidak dibayangkan oleh pembuat kebijakan keamanan nasional AS.

“Satelit dasarnya rentan terhadap kegiatan antisatelit. Persamaan sederhana adalah bahwa dibutuhkan waktu yang sangat sedikit di jalan teknologi dan investasi untuk dapat menyerang satelit, tetapi membutuhkan sumber daya yang luas untuk melindungi mereka.”

“Ruang angkasa adalah semacam rezim ‘nuclear deterrent’  satelit bisa jauh lebih mudah diserang maka mereka dapat dipertahankan,” katanya. “Tidak ada cara untuk membangun baju besi bagi satelit agar bertahan hidup dari serangan langsung.”

Bahkan jika mungkin, kata Postol, biaya peluncuran akan membuatnya benar-benar mahal. Strategi lain seperti manuver hanya akan sia-sia.

“Bahan bakar diperlukan untuk manuver satelit jauh dari mahal dibandingkan sebuah kendaraan yang menyerang. Satelit dipersenjatai dengan pencegat pelindung juga membutuhkan biaya besar. ”

“Orang akan berpikir bahwa jenius di Pentagon akan mengerti ini selama 20 tahun sehingga mereka menolak untuk menerima tawaran menegosiasikan perjanjian dengan China dan Rusia.”

Baca juga:

China Kembangkan 2 Rudal Antisatelit

Exit mobile version