Jalur Cepat China Mengejar Kekuatan Udara AS
J-31

Jalur Cepat China Mengejar Kekuatan Udara AS

Ketegangan di Laut China Selatan dan potensi lebih lanjut tentang penempatan militer di daerah yang disengketakan oleh Beijing menyebabkan banyak perencana dan analis Pentagon mempertajam fokus pada akuisisi dan kemajuan teknologi Angkatan Udara China.

Teknologi dan kekuatan udara superioritas Angkatan Udara AS atas China dengan cepat terkikis seiring modernisasi cepat China dalam hal jet tempur, rudal, senjata udara ke udara, pesawat kago dan pesawat siluman. Hal itu terungkap dalam review analisis, pejabat Pentagon dan Kongres yang dikeluarkan beberapa tahun lalu.

Pada 2014 U.S.-China Economic and Security Review Commission menunjuk sebuah panel ahli yang secara khusus diminta untuk menilai keseimbangan militer AS-China dan membuat rekomendasi tentang apa yang harus dilakukan oleh Washington.

Komisi menyyusun laporan berdasarkan kesaksian, berbagai laporan dan analisis penilaian bersama dengan informasi open source yang tersedia.

Ulasan itu menyebutkan bahwa Angkatan Udara China saat ini memiliki sekitar 2.200 pesawat operasional dan hampir 600 di antaranya merupakan pesawat moderen.

“Pada awal 1990-an, Beijing memulai program modernisasi yang komprehensif untuk meng-upgrade Angkatan Udara dari kemampuan jarak pendek dan berorientasi pada kemampuan defensif dengan kemampuan terbatas menjadi kekuatan  yang modern, multi-peran,  mampu memproyeksikan kekuatan udara di luar perbatasan China, dan melakukan pertempuran udara dan pertahanan rudal serta memberikan peringatan dini,” tulis review itu.

Mengenai pesawat siluman, review menyebutkan pesawat tempur siluman China J-20, menyebut pesawat ini lebih maju dibandingkan platform udara lain yang ada saat ini di wilayah Asia-Pasifik. China juga menguji varian tempur siluman lebih kecil yang disebut J-31 meskipun tujuan penggunaannya tidak jelas. Namun, beberapa analis telah membuat titik yang sama sekali tidak jelas apakah platform bisa menyaingi kemampuan teknologi dari F-35 AS.

Namun demikian, keunggulan teknologi AS dalam persenjataan, platform udara dan angkatan laut dengan cepat menurun, menurut review itu. Untuk menggambarkan hal ini, ulasan mengutip komentar dari analis yang membandingkan jet tempur Amerika dan China sekitar dua puluh tahun yang lalu dibandingkan dengan kondisi saat ini.

Analis mengatakan bahwa pada tahun 1995 jet tempur Amerika seperti F-15, F-16 atau F/A-18 jauh lebih unggul dibandingkan jet tempur J-6 China. Namun saat ini – pesawat jet J-10 dan J-11 China kira-kira akan sebanding dalam hal kemampuan dengan untuk upgrade F-15.

Di samping J-10 dan J-11, China juga membangun sendiri versi Su-27 dan Su-30 serta di ambang pembelian Su-35 “Su-35 adalah pesawat serbaguna, sangat mampu yang akan menawarkan berbagai kemampuan. Pesawat ini akan memperkuat kemampuan China untuk melakukan misi superioritas udara di Selat Taiwan, Laut China Timur, dan Laut China Selatan serta menyediakan China dengan kesempatan untuk melakukan reverse engineering bagian komponen pesawat tempur, termasuk radar dan mesin canggih, untuk integrasi ke jet tempur yang dibangun China saat ini dan di masa depan,” tulis reviwe itu.

Selain teknologi siluman, pesawat tempur teknologi tinggi dan avionik juga ditingkatkan, China selama 15 tahun terakhir secara besar-besaran juga meningkatkan kemampuan mereka dengan rudal rudal udara ke udara.

“Semua jet tempur China pada tahun 2000, dengan pengecualian potensi beberapa modifikasi Su-27, terbatas pada rudal jarak visual. China selama 15 tahun terakhir juga telah mengakuisisi sejumlah rudal udara ke udara jarak pendek dan menengah yang canggih, amunisi presisi dipandu termasuk semua cuaca, bom dipandu satelit, rudal anti-radiasi, dan bom dipandu laser; dan rudal jarak jauh untuk serangan udara ke darat dan rudal jelajah anti-kapal,” tulis ulasan itu lagi.

NEXT: KEMAMPUAN PROYEKSI KEKUATAN