Amerika Mulai Krisis Rudal

Amerika Mulai Krisis Rudal

Perang yang terus dilancarkan Amerika dan sekutunya di sejumlah negara Timur Tengah seperti Suriah, Irak dan Yaman telah menguras cadangan rudal presisi Amerika. Pentagon pun mulai mengeluh.

“Masalah ini telah menarik perhatian dari kepemimpinan di dalam Pentagon, yang telah meningkatkan kebutuhan untuk pengiriman PGM lebih cepat sebagai contoh sehingga sistem [penjualan militer asing] membutuhkan reformasi,” kata pejabat senior Pentagon sebagaimana dikutip Defense News, Jumat 6 Mei 2016.

Laporan Guggenheim Securities mengatakan permintaan untuk rudal presisi dipandu udar ke permukaan oleh pasukan AS dan sekutu telah secara serius menguras persediaan di gudang senjata Amerika.

Rudal berada di permintaan tinggi untuk melawan ISIS di Suriah dan Irak, dan oleh Arab Saudi dan sekutu Arabnya guna mendukung pemerintah Yaman untuk melawan pemberontak Houthi.

“Kebutuhan untuk mengganti amunisi presisi untuk negara NATO dan Timur Tengah yang berpartisipasi dalam serangan udara terhadap ISIS di Suriah, Irak, dan Yaman tercermin dari tingkat penjualan ke Arab Saudi, Irak, dan Turki untuk menggantikan senjata yang digunakan,” catat Guggenheim Securities dalam laporannya.

Para pejabat Departemen Pertahanan khawatir tidak bisa secara cepat mengganti rudal yang secara cepat dikirimkan ke tiga medan perang Timur Tengah tersebut.