More

    Taiwan Kirim Kapal Perang ke Perbatasan Jepang

    on

    |

    views

    and

    comments

    Taiwan ikut memanaskan situasi dengan mengirim satu kapal militer berlayar menuju perairan di dekat pulau karang, yang dikuasai Jepang, di Pasifik barat. Dua kapal kapal patroli diberangkatkan dari Kaohsiung, Minggu, untuk melindungi kapal nelayan Taiwan di wilayah tersebut.

    Langkah itu diambil setelah kapal nelayan Taiwan ditangkap pada 25 April 2016 oleh Badan Keamanan Laut Jepang saat berlayar di perairan berjarak sekitar 150 mil laut dari pulau karang Okinotori.

    Sumber militer menyatakan Angkatan Laut mengirimkan fregat Lafayette, namun kapal militer itu tidak tampak di garis perbatasan, meskipun bisa datang dengan cepat untuk melakukan penyelamatan dalam berbagai keadaan darurat.

    Setelah sampai di perairan sekitar atol Okinotori, fregat tersebut akan berlayar sepekan sebelum menempatkan kembali fregat lain hingga akhir Mei, kata sumber tersebut sebagaimana dikutip kantor berita Taiwan CNA, Selasa.

    Pilihan terhadap kapal Lafayette diambil atas pertimbangan bukan kapal tempur dan tidak profokatif, ujar sumber tersebut menambahkan.

    Juru bicara militer Taiwan Luo Shou-he mengatakan bahwa sebagaimana umumnya operasi militer mengikuti kebijakan pemerintah dan pengerahan kapal militer berdasarkan asas “Badan Keamanan Laut melindungi nelayan dan Angkatan Laut mendukung Badan Keamanan Laut.” Dua kapal patroli berangkat dari Kaohsiung yang berjarak sekitar 350 kilometer di sebelah selatan Ibu Kota Taiwan di Taipei pada Minggu untuk tujuan wilayah perairan dekat atol yang dikuasai Jepang di Pasifik barat guna melindungi kapal nelayan yang beroperasi di sana.

    Dua kapal tersebut –terdiri atas satu kapal Badan Keamanan Laut (CGA) berukuran 2.000 ton dan satu kapal milik Badan Perikanan– berangkat dari pelabuhan di kota wilayah selatan itu menuju perairan dekat atol Okinotori setelah baru-baru ini Jepang menangkap satu unit kapal nelayan di wilayah itu.

    Taiwan mengirimkan kapal militer setelah kapal nelayan “Tung Sheng Chi-16 ditangkap pada 25 April 2016 oleh Badan Keamanan Laut Jepang saat beroperasi di wilayah perairan yang berjarak sekitar 150 mil laut dari Okinotori.

    Kapal dan awaknya dibebaskan pada 26 April setelah pemilik kapal membayar 6 juta Yen (54.442 dolar AS) sebagai jaminan keamanan, yang diminta pihak berwenang Jepang untuk menunda prosedur hukum.

    Jepang mengklaim wilayah 200 mil laut sebagai Zona Ekonomi Eksklusif di sekitar atol kecil tersebut, namun Taiwan berargumentasi bahwa Okinotori sebuah batu karang bukan pulau sebagaimana didefinisikan Jepang. Oleh karena itu Jepang tidak berhak atas sesuatu yang lebih dari 500 meter ZEE di sekitarnya.

    Taiwan mengajukan protes keras terhadap Jepang dan Presiden Ma Ying-jeau menginstruksikan badan pemerintahan terkait untuk meningkatkan perlindungan terhadap nelayan lokal yang beroperasi di perairan dekat atol. Okinotori berjarak sekitar 860 mil laut di timur Eluanbi, titik paling selatan Taiwan.

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this