Pada 19 April 2016 lalu, Komisi Negara Pengembangan Daerah Arktik Rusia mendirikan sebuah perusahaan untuk mengawasi semua operasi logistik di kawasan utara jauh Rusia. Langkah itu muncul di tengah-tengah laporan The Independent Barents Observer, 16 April yang menunjukkan sedikit keberhasilan yang dicapai hingga saat ini untuk mengembangkan baik infrastruktur maupun arus kargo di terkenal Rute Laut Utara atau Northern Sea Route (NSR) (NSR) di sepanjang garis pantai Arktik Rusia.
Selama bertahun-tahun, NSR itu telah dijadikan Moskow sebagai calon alternatif untuk pengiriman barang dari Asia Timur ke Eropa. Para pejabat Rusia mengatakan bahwa jalur ini jauh lebih pendek daripada rute selatan yang melalui selat Malaka dan Bab-el-Mandeb dan Terusan Suez (7.600 dibandingkan 11.000 mil laut). Perjalanan dari Yokohama ke Hamburg melalui NSR juga bisa bergerak lebih cepat hanya menjadi 30-35 hari, dibandingkan dengan sekitar 45 hari jika dikirim sepanjang jalur tradisional.
Fakta-fakta itu memang salah, tetapi yang harus diingat jalur selatan masih memiliki banyak keuntungan. Beberapa port besar ad di sepanjang jalan, prosedur mudah di Terusan Suez, dll. Sementara NRS saat ini hampir tidak cocok untuk pengiriman modern.
Pada 2015, ada 11 port di sepanjang NSR, tapi hanya satu-port Sabetta yang baru dibangun di semenanjung Yamal dengan lebih dari 500.000 ton kargo per tahun. Port yang lain memiliki omzet kurang dari 70.000 ton per tahun masing-masing. Sebagai perbandingan, pelabuhan Xiamen China beroperasi dengan 186 juta ton kargo per tahun.
Selain itu, tidak ada fasilitas perbaikan atau pengisian bahan bakar yang cocok untuk kapal laut modern di sepanjang rute. Selain itu, pelayaran menggunakan jalur yang dibuka kapal icebreaker seluas 25 meter yang terbebas dari es beku. Ini berarti NSR tidak dapat digunakan oleh kapal kontainer Suezmax atau Panamax. Kapal icebreaker besar dari proyek LK-60, Arktika, direncanakan baru akan mulai beroperasi pada 2019.
Secara umum, biaya pengiriman satu twenty-foot equivalent unit (TEU) kargo melalui NSR saat ini masih 35-60 persen lebih tinggi jika melewati sepanjang rute selatan. Dan perbedaan harga ini makin berkembang karena Rusia telah mencoba untuk memaksa pelanggan membayar investasi untuk meningkatkan rute.
Ketika keputusan pada pengembangan NSR ini diambil di pertengahan 2000-an, pemerintah bertaruh pada pertumbuhan yang cepat dari volume barang yang dikirim. Pada tahun 2011, Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev memperkirakan omset NSR akan tumbuh hingga 64 juta ton per tahun pada tahun 2025, sedangkan, volume pada tahun 1982 hanya mencapai 8,3 juta ton.