Sementara rudal udara ke udara baru AS membuka kemungkinan dengan menggunakan tenaga Ramjet. Tetapi itu baru kemungkinan kata seorang pejabat Angkatan Udara sebagaimana dikutip Dave Majumdar, editor pertahanan National Interest Rabu 14 Oktober 2015. Pentagon juga mungkin mengembangkan senjata dengan beberapa jenis sensor onboard.
Upaya yang gagal sebelumnya untuk mengembangkan rudal baru termasuk beberapa jenis sensor untuk melawan jamming. Dengan demikian, upaya rudal baru kemungkinan akan menampilkan semacam kombinasi radar AESA dan bimbingan inframerah. Tapi apa pun yang Pentagon akan putuskan harus dilakukan dengan cepat sebelum waktu benar-benar habis. Kegagalan untuk melengkapi pesawat baru dengan sistem senjata yang tepat selalu menjadi masalah Amerika.
Sebagai contoh, ketika McDonnell Douglas F-15A Eagle mulai beroperasi pada tahun 1976, pesawat itu menggunakan persenjataan yang sama dengan F-4 Phantom II yang merupakan pendahulunya. Hingga ditemukan AMRAAM pada tahun 1991-atau 25 tahun yang lalu-bahwa Angkatan Udara memberi Eagle senjata yang bisa mengambil keunggulan. Demikian pula, F-22 Raptor yang merupakan pesawat superioritas udara terbaik yang pernah dibangun Amerika tetapi juga tidak dilengkapi dengan senjata yang memadai.
Baca juga: