Site icon

AS-India Kerja Sama Perang Anti-Kapal Selam

India dan Amerika Serikat sedang dalam pembicaraan untuk saling membantu untuk melakukan misi anti kapal selam di Samudera Hindia. Lankah ini merupakan tindak lanjut dari semakin eratnya hubungan pertahanan antara New Delhi dan Washington di tengah meningkatnya kegiatan bawah laut China.

New Delhi, selama ini masih enggan ditarik ke dalam pelukan Amerika bulan lalu telah setuju untuk membuka pangkalan militernya untuk Amerika Serikat serta pertukaran akses ke teknologi senjata untuk membantu mempersempit kesenjangan dengan China.

Kedua belah pihak juga mengatakan angkatan laut mereka akan mengadakan pembicaraan pada perang anti kapal selam (ASW), sebuah bidang teknologi militer sensitif dan taktik yang hanya dibagi pada sekutu.

“Jenis-jenis keterlibatan dasar akan menjadi pengikat erat hubungan Angkatan Laut yang kami harap akan tumbuh dari waktu ke waktu menjadi kemampuan ASW bersama,” kata seorang pejabat AS yang akrab dengan masalah kerjasama itu sebagaimana dikutip Reuters.

Para pejabat Angkatan Laut India mengatakan kapal selam Cina telah terlihat rata-rata empat kali setiap tiga bulan. Beberapa terlihat di dekat pulau Andaman dan Nicobar yang terletak di dekat Selat Malaka, yang masuk wilayah Laut China Selatan.

India dan Amerika Serikat sudah melakukan latihan angkatan laut bersama. India juga menerbangkan pesawat patroli maritim versi P-8 membuat keduanya lebih mudah berbagi dan bekerja sama dalam pelacakan kapal selam yang merupakan informasi yang sangat sensitif.

P-8 pesawat pemburu kapal selam paling canggih yang dibangun Amerika. Pesawat dilengkapi dengan sensor yang dapat melacak dan mengidentifikasi kapal selam dengan sonar dan sarana lainnya.

Seorang juru bicara angkatan laut India menolak untuk mengomentari tentang rancana kerjasama perang anti-kapal dengan Amerika Serikat.

Tapi sumber angkatan laut India akan ambil bagian pada latihan peperangan anti kapal selam di Laut Filipina utara bulan Juni yang juga akan diikuti kapal selam Jepang.

Prospek patroli aktif kapal selam bersenjata nuklir China telah memicu aktivitas pengawasan yang intens di sekitar pangkalan kapal selam China di pulau Hainan, dan perairan di dekatnya. India juga sedang mempersiapkan untuk meluncurkan pertama kapal selam nuklir yang dibangun di dalam negeri.

Collin Koh, seorang ahli kapal selam di S. Rajaratnam Singapura of International Studies, mengatakan peningkatan kegiatan dan pengawasan oleh kapal selam AS terlihat di seluruh wilayah.

“Kami akan melihat Samudra Hindia juga, semakin penting, khususnya di sekitar jalur tradisional, seperti jalur menuju ke Selat Malaka dan pulau-pulau Nicobar, sehingga peningkatan hubungan AS dengan pemain kapal selam utama di daerah ini, India, sangat signifikan, “kata Koh.

David Brewster, seorang ahli persaingan strategis di Samudera Hindia di Universitas Nasional Australia, mengatakan kolaborasi anti kapal selam akhirnya mungkin akn termasuk Australia, sekutu AS yang lain yang telah memesan 12 kapal selam baru.

“Kami cenderung akhirnya melihat pembagian tanggung jawab di Samudera Hindia antara tiga negara, dan dengan potensi untuk juga berbagi fasilitas.”

Ditanya tentang kolaborasi antara India dan Amerika Serikat pada perang kapal selam, Hua Chunying, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, mengatakan, pihaknya telah mencatat negara-negara di kawasan terlibat dalam kerja sama militer. “Kami berharap bahwa kerjasama itu relevan dan normal, dan hal itu dapat memberi peran perdamaian dan stabilitas kawasan,” katanya sebagaimana dikutip Reuters Senin 2 Mei 2016.

Baca juga:

http://www.jejaktapak.com/2016/04/04/p-8a-vs-p-1-lebih-baik-mana/

Exit mobile version