
Kesempatan airship datang lagi pada 1854 ketika kapal perang Inggris memblokade ibukota kekaisaran St. Petersburg dari laut, sementara armada Rusia dalam posisi lemah untuk mendobrak blockade.
Letnan Angkatan Darat Ivan Mantsev mengusulkan hal yang sederhana dan berani, dengan pembangunan beberapa lusin airships di mana angin akan membawa ke laut, memungkinkan kru untuk menjatuhkan bom pembakar pada kapal-kapal kayu Inggris. Tapi rencana ditentang dan tidak terwujud.
Sampai awal abad ke-20, sejumlah pihak masih bermain-main dengan desain kapal udara. Ide asli menyerang musuh dari udara tidak dianut oleh tentara Tsar, meskipun pada tahun 1887 ide itu juga diambil oleh ayah masa depan cosmonautics Rusia, Konstantin Tsiolkovsky.
Bahkan dengan standar desain pesawat saat ini kapal udara yang dibangun itu sangat ambisius. Memiliki panjang 200 meter dan akan berjalan dengan kecepatan 25 mph dengan delapan mesin uap dan akan membawa 200 orang dan serta kargo 14 ton.
Pada tahun 1898 insinyur Konstantin Danilyevsky juga membangun beberapa model balon udara bertenaga pedal. Tapi tak satu pun dari proyek-proyek ini yang keluar dari papan gambar.
Setelah pergantian abad Staf Umum Rusia memutuskan bukan untuk memulai pengembangan pesawat dan helikopter, yang memberi basis industri pilihan yang lebih kompleks dan mahal.
Akibatnya, ketika pasukan Tsar sangat membutuhkan kemampuan dan dukungan udara dalam Perang Rusia-Jepang dari 1904-1905, St Petersburg akhirnya memiliki airships. Setelah perang, meskipun, pemerintah membeli model dari luar negeri sementara secara bertahap membangun kapasitas konstruksi sendiri.