Iran: Jangan Berdiri di Tengah Jalan, Kami akan Membangun Pertahanan Rudal

Iran: Jangan Berdiri di Tengah Jalan, Kami akan Membangun Pertahanan Rudal

Tak seorang pun akan dapat menghalangi upaya Iran untuk memperkuat kemampuan pertahanan rudal mereka. Hal ini ditegaskan Menteri Pertahanan Iran Hossein Dehghan pada Konferensi International Keamanan di Moscow Rabu 27 April 2016.

“Iran dengan tujuan mencapai tujuan dan mengamankan kepentingan rasional akan mengambil langkah-langkah pada tingkat tertinggi untuk peralatan militer dari angkatan bersenjatanya,” katanya sebagaimana dikutip Kantor Berita TASS.

“Dan tidak ada kehendak atau organisasi yang dapat berdiri di jalan dan menghalangi pengembangan dan munculnya kemampuan pertahanan, terutama kemampuan pertahanan rudal dari Iran.”

Hossein juga menekankan bahwa Iran tidak pernah membuat dan tidak akan membuat ancaman terhadap keamanan negara-negara lain. “Iran tidak pernah membuat dan tidak akan membuat ancaman untuk kepentingan keamanan negara-negara lain dan mengutuk agresi dan penggunaan kekuatan terhadap negara-negara berdaulat,” kata Menteri.

Rusia baru-baru ini telah mulai memasok sistem pertahanan udara S-300 ke Iran. Pada hari Selasa 26 April 2016, kepala Layanan Federal Rusia untuk Kerjasama Teknik-Militer, Alexander Fomin, mengatakan pasokan sistem rudal pertahanan udara S-300 Rusia untuk Iran akan dilakukan sesuai jadwal. Pada tanggal 21 April, ketua parlemen Iran, Ali Larijani, mengatakan pengiriman S-300 (penyebutan NATO SA-10 Grumble ) ke Iran meningkatkan keamanan di wilayah tersebut.

“Situasi di wilayah tersebut mewajibkan kita untuk memiliki keamanan yang stabil. Itu sebabnya kami harus memutuskan dengan yang berarti dan langkah-langkah yang keamanan yang stabil dapat dicapai.”

“Kami percaya bahwa jika Iran dan Rusia yang mampu mencapai kesepakatan jangka panjang, ini dapat berkontribusi untuk pencapaian keamanan yang stabil,” katanya.

Rusia dan Iran menandatangani kontrak pada tahun 2007 untuk penyediaan lima batalyon S-300PMU-1, tetapi pada musim gugur 2010 lalu Presiden Dmitry Medvedev melarang pasokan sistem ini ke Teheran. Kontrak senilai lebih dari US$ 800 juta dibatalkan dan uang muka dikembalikan ke Iran.

Iran mengajukan gugatan hampir US$4 miliar melawan Rusia di Pengadilan Arbitrase Jenewa. Pada musim semi 2015, Presiden Rusia Vladimir Putin mencabut larangan pasokan S-300 untuk Teheran.

S-300 adalah sistem pertahanan rudal permukaan ke udara yang pertama dikerahkan oleh Uni Soviet pada tahun 1979 dan kemudian dimodifikasi oleh angkatan bersenjata Rusia. Sistem ini mampu menargetkan pesawat dan berkarakter mobile dengan memiliki kapasitas untuk mencegat rudal balistik.

S-300 Iran Langsung Mengubah Peta Permainan di Timur Tengah