Bomber siluman B-2 Spirit yang dibangun Amerika pada era tahun 1980-an masih memiliki umur panjang. Bomber ini kini direncanakan untuk tetap terbang hignga 2050 yang berarti dia akan 80 tahun dalam layanan. Apa yang akan diandalkan untuk mengarungi langit masa depan yang pasti lebih berbahaya itu?
Direktur Opersi Skuadron Pelatihan Tempur 394 Amerika Mayor. Kent Mickelson, mengatakan kepada Scout Warrior dalam sebuah wawancara mengatakan bahwa platform akan tetap efektif meski beroperasi begitu lama. Di samping perannya saat ini, Mickelson juga pilot B-2 dengan pengalaman misi terbang dan merencanakan serangan bomber siluman, seperti misi pengeboman atas Libya pada tahun 2011.
“Ketika kita berada di 2016, B-2 masih mampu melakukan tugasnya sama baik seperti pada tahun 80-an. Meski kami berharap untuk modernisasi, tak seorang pun barus pikiran bahwa B-2 tidak siap untuk berurusan dengan ancaman yang di luar sana hari ini,” katanya. “Ini benar-benar sebuah platform yang mengagumkan dan itu sebuah keajaiban teknologi.”
B-2 adalah hasil dari gabungan rekayasa avionik, radar dan komunikasi teknologi yang dirancang untuk mengidentifikasi dan menghancurkan target musuh dari tempat yang tinggi di atas wilayah musuh. “Ini adalah pesawat digital. Kami dihadapkan dengan apa yang sering disebut sebagai kaca kokpit, “kata Mickelson.
Kaca kokpit mencakup berbagai display digital, termasuk salah satu yang menunjukkan informasi Synthetic Aperture Radar (SAR) yang melukiskan render atau gambar daratan.
“SAR memberikan pilot dengan tampilan yang realistis dari tanah yang mereka dapat gunakan untuk penargetan,” kata Mickelson. B-2 hanya diawaki dua orang dengan kursi ejeksi. “The B-2 merupakan lompatan besar dalam teknologi dari platform warisan seperti B-52 dan B-1 bomber. Pesawat ini mengambil apa yang terbaik dari yang ada dan memberikannya kepada aircrew, “kata Mickelson.
Angkatan Udara saat ini mengoperasikan 20 pembom B-2, dengan mayoritas dari mereka berbasis di Whiteman AFB di Missouri. B-2 dapat mencapai ketinggian 50.000 kaki dan membawa muatan 40.000 pon, termasuk kedua senjata konvensional dan nuklir.
Pesawat, yang mulai beroperasi pada tahun 1980, telah diterbangkan misi Irak, Libya dan Afghanistan. Bahkan, mengingat kemampuannya untuk terbang sejauh 6.000 mil laut tanpa perlu mengisi bahan bakar, B-2 terbang dari Missouri sampai ke sebuah pulau di lepas pantai India yang disebut Diego Garcia – sebelum meluncurkan misi pemboman di Afghanistan.
“Take off dari Whiteman dan mendarat di Diego Garcia adalah salah satu sorti tempur terpanjang di B-2 yang pernah diambil. Pembom itu sangat sukses di Afghanistan dan sangat sukses di bagian awal dari perang di Irak dan Libya, ” tambah Michelson.
Awak B-2 dilengkapi dengan “long-long kit,” yang meliputi fasilitas seperti sebuah pondok untuk tidur dan kebutuhan lainnya yang dianggap perlu untuk penerbangan panjang.