Nasrin Abdullah, panglima tertinggi dari YPG yang berisikan hampir 10.000 prajurit perempuan Kurdi, mengunjungi Swedia. Selama tinggal di negara Nordic, dia akan bertemu dengan para politisi dan pejabat pemerintah, serta orang-orang yang mendukung Kurdi melalui upaya penggalangan dana dan bantuan.
Swedia telah membantu pasukan Kurdi di Irak utara dengan berbagi informasi dan keahlian militer. Nasrin Abdullah menyuarakan harapan bahwa milisi Kurdi di Suriah utara akan bisa mendapatkan dukungan serupa juga.

“ISIS adalah musuh Kurdi dan orang-orang Swedia. Saya berharap kami akan mampu mencapai kerjasama yang baik dengan Swedia dalam pertempuran melawan terorisme,” kata Nasrin Abdullah saat diwawancari Swedish Radio pekan lalu.
Dia juga memperingatkan Eropa rawan untuk diserang ISIS. “Untuk menyerang Eropa, ISIS telah membentuk unit khusus. Mereka kebanyakan terdiri dari anggota yang baru saja bergabung dari Eropa,” katanya.
Menurut Menteri Luar Negeri Margot Wallstrom, Swedia berpihak pada oposisi dalam perang sipil Suriah. Nasrin Abdullah percaya bahwa ini adalah keputusan yang aneh, karena hanya sebagian kecil dari oposisi sebenarnya berjuang untuk hak asasi manusia. oposisi disebut memiliki kekuatan yang sebenarnya tetapi boneka untuk negara-negara seperti Arab Saudi, Turki dan Qatar, Abdullah mengatakan kepada surat kabar Gävle Gefle Dagblad. “Pihak oposisi tidak percaya pada demokrasi, hak asasi manusia, kesetaraan dan kebebasan,” katanya.
Baca juga: