Lafayette Escadrille adalah salah satu skuadron AS paling terkenal yang beroperasi di Prancis sebelum dan selama Perang Dunia I. Pada 20 April 2016 lalu dilakukan peringatan ke-100 tahun pembentukan skuadron ini.
Peringatan dilakukan tidak hanya dihadiri 38 pilot asli dari Lafayette Escadrille, tetapi oleh 269 pilot Amerika yang terbang dengan Angkatan Udara Perancis sebagai bagian dari Lafayette Flying Corps. Untuk diketahui sebanyak 68 pilot tewas selama perang dan dimakamkan di Crypt Memorial .
Selama perayaan yang dilakukan di Lafayette Escadrille Memorial in Marnes-la-Coquette, Prancis, pada 20 April, sebuah B-52 bersama empat jet tempur F-22 Raptor (dari pangkalan penyebaran mereka di RAF Lakenheath), tiga FAF Mirage 2000N, satu Rafale Angkatan Udara Prancis dan sebuah pesawat biplane era Perang Dunia I Stearman PT-17 terbang bersama.
Menariknya, (entah bagaimana) penerbangan langka dari pembom strategis B-52 dalam wilayah udara Prancis memberikan kesempatan menarik untuk Rafale Angkatan Udara Prancis mempraktikkan misi intersepsi pada Stratofortress dan mengambil beberapa gambar udara udara ke udara. Ini seperti yang dilakukan tahun lalu ketika F-16 Belanda mencegat dan mengawal sebuah bomber B-52 yang juga dijuluki “Buff” ketika terbang dari Barksdale AFB ke daerah Kutub Utara dan Laut Utara. Ya kalau tidak begini kapan Rafale bisa mengintersep B-52, masa cuma jet tempur Rusia yang bisa mendapatkan kesempatan?
Baca juga:
