China menggerakkan pasukannya di sepanjang perbatasan dengan Korea Utara di tengah kabar adanya rencana Pyongyang untuk kembali melakukan uji bom nuklir ke lima mereka. Menurut Pusat Informasi untuk Hak Asasi Manusia dan Demokrasi yang berbasis di Hong Kong, Beijing mengerahkan setidaknya 2.000 pasukan di perbatasan.
Pasukan itu mulai digerakkan pada Rabu 20 April 2016 di tengah kabar Pyongyang akan melakukan uji bom nuklir. Media Korea Selatan mengutip sumber militer mengatakan Seoul telah mendeteksi pergerakan di utara yang menggambarkan akan ada uji bom nuklir lagi.
Dalam pernyataan Pusat Informasi HAM Kamis 21 April 2016, banyak dari pasukan China yang dikirim merupakan spesialisasi pengukuran emisi radioaktif.
Ini bukan pertama kalinya China telah mengerahkan pasukan di sepanjang perbatasan Korea Utara. Pada bulan Januari, setelah Korea Utara mengumumkan uji bom hidrogen China mengirim 3.000 tentara juga. Demikian pula, pada akhir 2013, China mengerahkan pasukan menyusul eksekusi Kim Jong Un pada pamannya, Jang Sung Taek.
Hubungan Chinal- Korea Utara yang merupakan sekutu lama menjadi tegang pada tahun 2012 ketika Kim Jong Un mengambil kekuasaan. Rezim Pyongyang terus meningkatkan kemampuan rudal nuklir dan balistik, meskipun Beijing berulang kali mengingatkan.
Pada bulan Desember 2015, China mengumumkan akan tidak lagi menyediakan bahan bakar fosil ke Korea Utara yang secara efektif memotong garis hidup terakhir rezim Kim. Tetapi sanksi itu juga telah mengakibatkan rakyat negara itu semakin sengsara.
Baca juga: