Insiden udara berbahaya beberapa kali terjadi antara pesawat tempur Rusia dan Israel di sepanjang perbatasan Suriah. Bahkan dikabarkan Rusia sempat menembak pesawat Israel.
Media Israel, Chanle 2 melaporkan insiden melibatkan empat pesawat tempur F-15 Israel dengan dua pesawat jet tempur Su-30 Rusia di sepanjang perbatasan Suriah-Israel. Kejadian itu berlangsung hari Rabu 18 April 2016 sore.
Laporan awal menyebutkan jet-jet Rusia diterbangkan dengan cepat dari pangkalan di Latakia setelah mendeteksi empat pesawat di perbatasan Suriah yang ternyata F-15 milik Israel. Belum jelas tujuan manuver dua jet tempur Rusia itu, namun para pilot Israel dan Rusia tidak melakukan kontak.
Media Israel Channel 2 melaporkan, kedua kubu saling mendekati dan nyaris berhadapan satu sama lain. Namun insiden lebih serius bisa dihindari berkat kontak antara pejabat Israel dan Rusia melalui badan koordinasi yang dibentuk tahun lalu.

Insiden ini mendorong Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mencari cara meningkatkan koordinasi operasional dengan Moskow. Namun juru bicara Kremlin Dmitry Peskov membantah laporan media Israel dengan mengatakan: “Dalam hal ini, laporan pers Israel jauh dari kenyataan,” katanya sebagaimana dikutip Kantor Berita TASS Jumat 23 April 2016.
Tapi pernyataan Netanyahu mengisyaratkan insiden itu memang ada. Di Moskow pada Kamis, Netanyahu mengatakan kepada Putin dalam sambutannya yang disiarkan televisi: “Saya datang ke sini dengan satu tujuan utama yakni untuk memperkuat koordinasi keamanan antara kami untuk menghindari kecelakaan, kesalahpahaman dan konfrontasi yang tidak perlu.”
Dalam sebuah referensi yang jelas untuk Suriah, Putin mengatakan: “Saya rasa ada alasan yang bisa dipahami untuk ini kontak intensif (dengan Israel), mengingat situasi yang rumit di wilayah tersebut.”
Baca juga:
http://www.jejaktapak.com/2015/10/20/su-30-vs-f-15-menang-mana/