Peluang untuk F-22 Raptor masuk lagi ke garis produksi semakin terbuka. Sub Komite Tactical Angkatan Udara dan Darat Kongres Amerika Serikat telah merilis National Defense Authorization Act 2017 yang salah satunya membahas tentang produksi kembali pesawat siluman generasi kelima tersebut.
Produksi F-22 berakhir pada tahun 2009 dengan 187 pesawat diproduksi. Jumlah ini jauh di bawah rencana awal untuk membeli 749, dan persyaratan Air Combat Command yang mencapai 381 pesawat.
Subkomite meminta untuk ide produksi kembali ini diekplorasi untuk melihat apakah benar-benar layak “dalam situasi ancaman terhadap superiotas udara AS yang tumbuh akibat dari lawan menutup kesenjangan teknologi dan meningkatnya permintaan dari sekutu dan mitra untuk pesawat multiperan kinerja tinggi untuk memenuhi ancaman keamanan global yang berkembang dan memburuk,” demikian alasan yang digunakan Subkomite sebagaimana dikutip thehill,com Rabu 20 April 2016.
Selain itu, menurut Kongres, memang ada minat dalam Angkatan Udara dan Pentagon untuk restart produksi F-22.
Subkomite meminta Angkatan Udara untuk melakukan penilaian dari biaya yang dibutuhkan jika produksi benar-benar akan dilanjutkan dan laporan tentang kajian itu harus diterima Kongres paling lambat 1 Januari 2017.
RUU yang diajukan subkomite juga akan meminta Government Accountability Office untuk meninjau strategi memelihara kelestarian program F-35 Joint Strike Fighter dan memberikan laporan kepada Kongres pada 1 April.