Jet Tempur AS Takkan Membuat Iran Takut, Arab Butuh Hal Lain
F-15 Arab Saudi

Jet Tempur AS Takkan Membuat Iran Takut, Arab Butuh Hal Lain

Amerika Serikat ingin menempatkan pasukan khusus dan kerjasama angkatan laut yang lebih besar dengan negara-negara Teluk untuk melawan ancaman yang muncul dari Iran di wilayah tersebut.

Selama 15 tahun terakhir AS telah menjual pesawat tempur ke negara-negara Teluk, tetapi pejabat senior pertahanan Amerika mengatakan Iran tidak bisa diredam dengan cara itu. Demikian disampaikan seorang pejabat senior Arab Saudi menjelang kunjungan Obama ke Arab Saudi sebagaimana dikutip Alarabiya Selasa 20 April 2016.

Sebaliknya, “pasukan operasi khusus dan maritim” yang diperlukan. AS mengusulkan untuk membantu pasukan khusus Teluk dan mengembangkan kapasitas angkatan laut mereka untuk mencegah Iran memasok kelompok Syiah di wilayah tersebut, kata pejabat itu. “Hanya dalam periode enam bulan kami dan mitra koalisi mampu untuk menggagalkan empat pengiriman senjata di lepas pantai Yaman”, katanya.

Amerika Serikat menyediakan senjata presisi-dipandu dan dukungan intelijen untuk koalisi militer yang dipimpin Saudi di di Yaman 13 bulan yang lalu untuk mendukung pemerintah melawan pemberontak yang didukung Iran. Jet  tempur Angkatan Udara Saudi sebagian besar adalah F-15 yang dibangun AS  dan telah melakukan serangan udara intensif terhadap pemberontak dan sekutu mereka. Koalisi mempertahankan blokade laut Yaman.

Negara-negara Sunni di Teluk telah khawatir setelah pencabutan sanksi internasional pada Iran di bawah perjanjian internasional untuk mengekang program nuklir Teheran.

Riyadh dan tetangganya takut kesepakatan yang didukung Amerika itu akan menambah keberanian Iran yang mereka tuduh telah menjadi gangguan konstan di seluruh Timur Tengah.

Menteri Pertahanan Ashton Carter, yang tiba di ibukota Saudi pada hari Selasa 20 April 2016, akan bertemu dengan mitra Teluk pada Rabu. Hari berikutnya ia diharapkan untuk bergabung Presiden Barack Obama pada pertemuan puncak dengan raja dari enam negara Dewan Kerjasama Teluk.

Mereka akan berkumpul dalam suasana ketegangan dengan para pemimpin regional yang tersinggung karena sikap Obama yang dirasakan enggan terlibat dalam masalah di kawasan ini, dan khususnya sikap Washington yang lunak terhadap Iran.

Baca juga:

5 Senjata Arab Saudi Yang Harus Ditakuti Iran