Korea Selatan telah memilih Hanwha Thales sebagai mitra prioritas dalam pengembangan radar canggih untuk proyek jet tempur KF-X yang dikembangkan bersama Indonesia. Menurut Defense Acquisition Program Administration.
Sebagaimana dilaporkan Korea Herald, keputusan dipilihhnya Hanwha Thales diambil pada Rabu 20 April 2016. Hanwha Thales merupakan afiliasi pertahanan antara Hanwha Korea dengan Thales dan telah menjadi pemenang lelang untuk radar Active Electronically Scanned Arra yang akan diinstal ke jet tempur generasi ke-4++ tersebut.
Hanwha Thales bersaing dengan LIG Nex1 Co, yang juga telah berusaha untuk memenangkan tender tersebut. Kesepakatan dengan Hanwha Thales dijadwalkan akan ditandatangani pada Juni 2016 nanti. “Kapasitas teknologi dan efisiensi biaya adalah dua kategori utama dalam memilih mitra negosiasi prioritas, bersama dengan keamanan dan kerjasama dengan usaha kecil dan menengah,” kata seorang pejabat ADD.
Dia mengatakan LIG Nex1 Co, yang sebelumnya dianggap sebagai calon yang lebih berpotensial dinilai relatif lebih mahal dibandingkan rivalnya. Proyek jet tempur dalam negeri ini dikembangkan dengan Indonesia yang memikul 10% dana. Korea berencana untuk menghasilkan 120 jet tempur dengan anggaran US$1,6 miliar.
Seperti diberitakan sebelumnya radar AESA menjadi salah satu persoalan yang dihadapai program KF-X setelah Amerika memblokir empat teknologi penting yakni radar active electronically scaned array (AESA), Infra Red Search and Track (IRST), electronic optics targeting pod (EOTGP) dan radio frequency (RF) jammer.
Baca juga:
AS Larang Ekspor 4 Teknologi untuk KFX, Lockheed Tak Berkutik