Site icon

China Uji Dongfeng-41, Ancaman ke AS Kian Nyata

China dilaporkan telah menguji rudal balistik antarbenua terbaru mereka Dongfeng-41 (DF-41), yang merupakan rudal dengan jangkauan terjauh di dunia. Dongfeng-41 rudal antarbenua peluncur mobile berbahan bakar padat dengan kemampuan membawa hulu ledak nuklir. Rudal dapat menembakkan enam sampai 10 hulu ledak nuklir independen pada jarak lebih dari 10 ribu kilometer.

Washington Free Beacon mengutip sumber Pentagon melaporkan Selasa 20 April 2016, tes DF- 41 berlangsung berhimpitan waktunya dengan kunjungan pemimpin militer China dan Angkatan laut Amerika ke Laut Cina Selatan. Hal ini memunculkan spekulasi bahwa uji rudal ini juga telah membawa pesan khusus untuk Gedung Putih.

Tes rudal juga bertepatan dengan kunjungan Pertahanan Menteri AS Ash Carter ke kapal induk USS Stennis, yang sedang berlayar di Laut Cina Selatan pekan lalu.

Peluncuran rudal Cina telah terdeteksi oleh sistem pelacakan satelit Amerika. Namun sumber itu tidak menyebutkan dari mana titik peluncuran dilakukan.

Sebelumnya banyak dilaporkan bahwa badan-badan intelijen AS memperkirakan DF-41 akan sangat meningkatkan kemampuan Beijing dalam mengirimkan hulu ledak nuklir.

Sebelumnya Kanwa Asian Defense Journal menerbitkan informasi menyatakan bahwa, China akan menempatkan rudal terpanjang di dunia ini pada tahun 2016. Dengan jangkauan ini Dongfeng-41 akan mampu mencapai semua daratan Amerika Serikat.

Informasi tentang pengembangan rudal balistik generasi ketiga China pertama kali muncul di media pada bulan Juli 2014, ketika Amerika Serikat menerbitkan sebuah laporan tentang “tren di militer dan keamanan lingkungan.”

Laporan itu mengatakan bahwa China telah meningkatkan kemampuan persenjataan dan mengintensifkan pelatihan militer, yang dipandang sebagai ancaman bagi Washington.

Baca juga:  Apakah Rudal DF-41 China akan Mengganggu Keseimbangan Nuklir Dunia?

 

Exit mobile version