More

    Sistem Antirudal Presiden-S Rusia Diragukan

    on

    |

    views

    and

    comments

    Kementerian Pertahanan Rusia pada 12 April mengumumkan sebuah helikopter serang SebagaH milik mereka jatuh karena kecelakaan di dekat Kota Homs, Suriah malam sebelum pengumuman. Dua pilot tewas dalam kecelakaan itu, dan mayat mereka ditemukan oleh pasukan khusus Rusia yang ditransfer ke pangkalan udara Hmeimim di Suriah utara.

    Kementerian Pertahanan menegaskan bahwa “helikopter tidak ditembak jatuh” tapi intelijen dan sumber media intelijen Israel DEBKAfile meragukan klaim itu.

    Helikopter yang jatuh di Homs adalah pesawat militer buatan Rusia keempat yang ditembak jatuh selama 30 hari terakhir oleh rudal anti pesawat portabel milik Front Nusa, ISIS, atau kelompok pejuang lain.

    Sebagaimana ditulis DEBKAfile 13 April 2016, spekulasi bahwa sejumlah kelompok di Suriah, dan tampaknya juga di Irak, memiliki rudal yang mampu mengatasi pertahanan pesawat Rusia menjadi kenyataan ketika helikopter Mi-28H ditembak jatuh pada 11 April tersebut. Pesawat ini dilengkapi dengan sistem pertahanan Presiden-S yang selama ini diklaim Rusia sangat ampun dan tidak mempan dari jamming aktif dan pasif.

    Sistem juga dikenal sebagai L370-5 mencakup sistem peringatan yang terpasang pada empat poin eksternal dari setiap pesawat, radar dan komando dan sistem kontrol yang dapat mengidentifikasi rudal yang masuk dan membuat jalur rudal menyimpang.

    Sistem pertahanan ini memang mampu melindungi helikopter rudal generasi lama seperti Strela-2 dan Strela-3. Namun tetap rentan terhadap rudal lebih canggih dan itu menjadi alasan kenapa para pemberontak mampu menembak jatuh empat pesawat buatan Rusia di Suriah.

    Pada tanggal 12 Maret, sebuah MIG-21 dari angkatan udara Suriah ditembak jatuh dengan dua rudal antipesawat portabel yang mengunci panas pesawat. Kelompok pemberontak Jaysh al-Nasr yang beroperasi di Desa Kafr Nabudah, di wilayah kota Hama menembak jatuh pesawat itu kemudian membunuh pilot yang menyelematkan diri dengan kursi pelontar.

    Pesawat Suriah lain Sukhoi 22, ditembak jatuh pada tanggal 5 April di dekat Aleppo menggunakan rudal MANPADS yang dipecat oleh para pejuang Front Nusa yang berafiliasi dengan Al Qaeda. Salah satu pilot tewas di darat , sementara yang lain, Khaled Saeed, ditawan.

    ISIS juga mengumumkan pada 11 April bahwa mereka telah menembak jatuh sebuah Sukhoi 22 yang lepas landas dari bandara al-Dumayr di pinggiran timur Damaskus. Para pejuang menggunakan sebuah rudal Strela SA-7 dengan hulu ledak pencari panas inframerah yang relatif kuno.

    Intelijen Barat tidak tahu berapa banyak rudal antipesawat bahu yang berada di gudang kelompok pemberontak Suriah dan organisasi garis keras. Tidak ada keraguan bahwa senjata-senjata menimbulkan ancaman utama untuk penerbangan komersial di Israel dan di seluruh Timur Tengah.

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this