Denmark sebenarnya ingin membeli setidaknya 28 jet tempur generasi kelima Lockheed Martin F-35, tetapi tidak tahu dari mana uang diambil untuk membelinya siluman tersebut.
Secara resmi Denmark belum membuat keputusan tentang pesawat apa yang akan digunakan auntuk menggantikan armada F-16 mereka yang semakin menua. Tetapi secar jelas Denmark fokus pada pesawat produksi Amerika. Bahkan produsen pesawawt dari Swedia, Saab telah memilih untuk keluar dari lintasan balapan di tahap awal. Saab melihat Denmark sudah tidak fair sejak awal dalam menentukan kriteria pesawat. Secara tegas Denmark sudah mengarahkan ke F-35 sejak awal. Jadi lebih baik mundur daripada bertarung dengan biaya banyak juga sudah pasti kalah.
Denmark menjaga penampilan dengan mengatakan Eurofighter Typhoon atau Boeing F / A-18E/F Super Hornet mungkin masih dipilih, tapi tak seorang pun yang tahu kondisi sebenarnya percaya proses pemilihan benar-benar akan terjadi. Namun demikian, Boeing baru-baru ini secara ofensif memulai mulai menebar pesona di Kopenhagen dengan harapan untuk menjual Super Hornet, apalagi setelah Kuwait telah memilih untuk membeli Typhoon yang menjadikan masa depan Super Hornet makin suram saja.
Di ibukota Denmark, perdebatan tentang dari mana dana miliaran dolar didapat untuk membeli jet tempur baru telah berkobar lagi. Sebagai tindakan penghematan biaya-kemungkinan Denmark akan membeli antara 24 hingga 28 jet yang berarti turun dari proyeksi awal yang akan membeli 30 pesawat untuk memenuhi kebutuhan dasar.
Tetapi itu tidak akan cukup. Pengamat pertahanan khawatir Denmark akan mengalami kekosongan kekuatan di dalam negeri ketika jet tempur profil tinggi mereka harus melakukan misi internasional.
Denmark tidak akan menjadi yang pertama. Norwegia – Norwegia juga berencana 52 F-35 yang baru-baru ini sepertinya telah menyerahkan pistol mereka alias menyerah. Sementara Angkatan Laut Norwegia juga sedang butuh biaya seabrek untuk frigat baru.
Sampai pengenalan jet tempur baru, Angkatan Udara Denmark akan menjaga 24 F-16 Fighting Falcon mereka tetap operasional dengan pemeliharaan jangka panjang. Peran mereka hampir pasti akan diambil alih oleh F-35, tapi kapan dan dengan apa membayar? beberapa tahun ke depan baru akan terjawab.
