Selama beberapa bulan terakhir perusahaan Rusia telah menghubungi produsen Israel dalam upaya untuk mencapai perjanjian usaha patungan guna mendapatkan pesawat tanpa awak atau drone.
Namun Israel sepertinya tidak berani melakukan kesepakatan karena Washington telah memveto setiap penjualan lebih lanjut dari kendaraan udara tak berawak buatan Israel ke Rusia.
Sebagaimana ditulis Flightglobal 15 April 2016 setelah memeriksa dengan kementerian pertahanan Israel tentang potensi memformalkan pakta tersebut terlihat jelas pemerintah AS akan sangat sangat menentang, dan akan memveto lisensi ekspor apapun. Diskusi lebih lanjut tentang penjualan drone ini pun dihentikan.
Moskow sebelumnya telah membeli 10 UAV Searcher 2 dan 30 Birdseye-450 dari Israel Aerospace Industries, dengan sebagian telah dirakit di pabrik Rusia. Beberapa kendaraan udara terutama dari model yang disebut “Forpost” dalam pelayanan Rusia dan telah digunakan oleh pasukan Rusia di Suriah.
Israel Tak Berani Teruskan Penjualan Drone ke Rusia
Selama beberapa bulan terakhir perusahaan Rusia telah menghubungi produsen Israel dalam upaya untuk mencapai perjanjian usaha patungan guna mendapatkan pesawat tanpa awak atau drone.
Namun Israel sepertinya tidak berani melakukan kesepakatan karena Washington telah memveto setiap penjualan lebih lanjut dari kendaraan udara tak berawak buatan Israel ke Rusia.
Sebagaimana ditulis Flightglobal 15 April 2016 setelah memeriksa dengan kementerian pertahanan Israel tentang potensi memformalkan pakta tersebut terlihat jelas pemerintah AS akan sangat sangat menentang, dan akan memveto lisensi ekspor apapun. Diskusi lebih lanjut tentang penjualan drone ini pun dihentikan.
Moskow sebelumnya telah membeli 10 UAV Searcher 2 dan 30 Birdseye-450 dari Israel Aerospace Industries, dengan sebagian telah dirakit di pabrik Rusia. Beberapa kendaraan udara terutama dari model yang disebut “Forpost” dalam pelayanan Rusia dan telah digunakan oleh pasukan Rusia di Suriah.