Polandia telah meminta agar NATO meningkatkan kehadiran militer di perbatasan negaranya karena tingginya ancaman yang datang dari Rusia. Bahkan Warsawa menyebut ancaman Moskow lebih berbahaya dibandingkan ISIS.
Menjelang pertemuan puncak NATO yang akan digelar pada Juli mendatang, Polandia mendorong adanya pasukan tambahan dari aliansi yang ditempatkan di perbatasannya. Berbicara sebelum konferensi keamanan di Bratislava pada hari Jumat 16 April 2016, Menteri Luar Negeri Polandia Witold Waszczykowski menyebut adanya sebuah “ancaman eksistensial.”
“Kami memiliki ancaman eksistensial dan ancaman non-eksistensial. Tentu saja aktivitas Rusia adalah jenis ancaman eksistensial karena kegiatan ini dapat merusak negara,” katanya.
“Dan kami memiliki ancaman non-eksistensial seperti teroris, dan gelombang besar migran.”
Ketika ditanya secara khusus tentang ISIS yang telah melakukan dua serangan yang menghancurkan di Eropa dalam lima bulan terakhir, Waszczykowski menyatakan bahwa Moskow menimbulkan ancaman yang lebih besar.
“[ISIS] adalah ancaman yang sangat penting tetapi bukan merupakan ancaman eksistensial bagi Eropa,” katanya.
“Kami berharap kehadiran, lebih. Kehadiran pasukan militer dari negara-negara NATO yang berbeda bisa menjadi simbol tekad untuk mempertahankan sisi timur. Kita bisa mendiskusikan skalanya.”
Polandia juga terus meningkatkan kemampuan militer mereka agar lebih mandiri dalam upaya menjaga perbatasannya. “Pemerintah Perdana Menteri Beata Szydlo sadar akan fakta bahwa Polandia, jika ingin menjadi mandiri dan mampu menjamin kedaulatan, membutuhkan kekuatan militer yang lebih besar,” kata Menteri Pertahanan Polandia Antoni Macierewicz sebagaimana dikutip Majalah mingguan wSieci. .
Pemerintah sebelumnya menyatakan akan menghabiskan US$34 miliar hingga 2022 untuk membeli senjata dan peralatan baru. Jumlah itu belum termasuk anggaran untuk perawatan. Dengan hitungan itu, Warsawa akan menghabiskan hampir US$62 miliar dalam memodernisasi militernya.
Waszczykowski juga menyebut keterlibatan Rusia di Ukraina sebagai alasan utama untuk peningkatan kemampuan militer Polandia.
